Selamat Datang Di Blog Han Hyo Mi


widget

Terlahirnya EXO Kembali 1


Tahun 2012..



Seorang gadis dengan menebar senyumnya menaiki sepeda mininya, tanpa beban dia mengayuh sepeda dengan lajunya. Melajunya disepanjang trotoar. Sesampai di parkir sekolah, dia neletakkan sepedanya dan berlari ke kelas.
“Ah..masih sepi” ujarnya melihat kelasnya yang hanya dirinya yang berdiri di ditu.
Untuk menunggu teman-temannya datang, dia pun membersihkan kelas. Mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan kaca, dan menghapus papan tulis. Selesai membersihkan kelas, tanpa sadar teman-temannya sudah berdatangan. Dia mengusapkan peluhnya dengan lega.
“Oh, Gong Yin !”
“Annyeonghaseyo, Min Yeol”
Dengan sedikit berbincang sedikit di depan kelas, dengan waktu cepat berlalu datanglah Pak Guru. Hari ini berjalan seperti biasa, belajar dengan damai dan tenang. Waktu istirahat telah bertanda.
“Kamu sudah dengar tidak ? bahwa akan terjadi gerhana Matahari terlama yang hanya terjadi dalam 100 tahun sekali” ucap Min Yeol sambil mengunyah keripik.
“Yah, di berita TV kan ?” Tanya Gong Yin dengan menatap Min Yeol.
“Gerhana itu 2 hari lagi. Itu akan jadi momen yang benar-benar menarik”
“Emh..kita harus melihatny”
Hari ini di sekolah sudah berakhir. Gong Yin tidak langsung pulang, dia langsung bekerja ke toko buku. Gong Yin menyimpan lelah dengan senyuman melayani para pelanggan. Jam menunjukkan jam 08.30 Pm, Gong Yin mulai membereskan took buku itu da bersiap-siap pulang. Musim panas kali ini terasa sejuk di malam hari di kota Seol. Gang Yin menyandarkan kepalanya di jendela bus yang di tumpanginya. Hanya ada dirinya dan 2 penumpang orang lain dalam bus itu. Gong Yin berjalan mulai sempoyongan.
“Aku di rumah !” teriak Gong Yin.
“Kau sudah pulang” ujar seorang wanita tua renta.
“Emh” senyum Gong Yin.
“Bersihkanlah badan mu, lalu makan. Nenek aka siapkan makanannya”
“Emh, ade mana ?”
“Dia sudah tidur dari jam 08.00 Pm tadi”
Gong Yin pun memebrsihkan dirinya. Setelah selesai, Gong Yin duduk di meja makan yang ada di ruang tengah. Gong Yin menghidupkan TVnya.
“1 hari lagi akan terjadi sebuah gerhana Matahari terlama yang hanya terjadi 100 tahun sekali. Gerhana itu akan terjadi selama 1 jam. Apakah gerhana tersebut memiliki misteri atau datangnya sebuah bencana besar ? kita tidak tahu itu, tapi ini akan menjadi momen yang menarik untuk di lihat secara langsung. Gerhana akan sangat Nampak terlihat di Seol bagian Timur. Tapi,gunakanlah kaca mata jika anda ingin melihatnya secara langsung”
“Sepertinya Gerhana ini sangat penting ya ? hemh…” hela nafas Gong Yin.
Hari besok, terjadi seperti hari biasanya. Setelah pulang sekolah, Gong Yin berangkat untuk bekerja. Berjalan di trotoar dengan menggeret sepeda mininya. Di sebuah toko TV, dia melihat lagi-lagi berita Gerhaa itu.
“Heboh sekali berita Gerhana itu ?”
“Mereka akan lahir kembali” ujar seorang laki-laki renta yang tiba-tiba ada di samping Gong Yin.
“Hah ?”
“Penerus selanjutnya” lanjutnya kakek tua itu.
“Hoh ?” bingung Gong Yin dengan menggaruk kepalanya. Kakek itu pergi tanpa berkata apa-apa dengan Gong Yin.
Gong Yin merebahkan dirinya di samping seorang gadis kecil yang tertidur itu. Dia masih memikirkan akan berita dan kata-kata aneh dari kakek itu.
“Hey”
“Who ?” kaget Gong Yin mendengar adenya terbangun. “ Apa ?”
“Unnie besok akan melihat Gerhana itu ?”
“Ya, kenapa ?”
“Aku ingin melihatnya juga”
“Memang kenapa ? apa kamu tidak bisa melihatnya ?”
“Kan aku sekolah ?”
“Semua orang akan melihatnya, jadi kamu juga akan melihatnya. Ingat kamu harus menggunakan kaca mata !”
“Iya”
“Ya sudah, ayo tidur. Biar besok gak ketiduran waktu ngeliat Gerhananya”
“Kok bisa ?”
“Kan Gerhananya lama”
“….” Ade Gong Yin yang berbanama Hyo Ri terdiam menatap kakaknya.
“Hehehe, Aku hanya bercanda. Ayo tidur !”
Di sekolah hari ini, rata-rata semua orang pada membicarakan Gerhana Matahari yang akan terjadi hari ini. Tiba di kelas, Min Yeol langsung menarik Gong Yin dudu di bangkunya.
“Kau bawa kaca mata ?”
“Ya”
“Bagus ! aku juga”
“Kamu tau jam berapa Gerhana tersebut akan terjadi ?”
“Kira-kira jam 11.00 Am siang nanti”
“Oh…apa kita akan bisa melihatnya ?”
“Tentu. Aku dengar pada jam 11.00 Am nanti, semua orang akan menyaksikan Gerhana itu. Jadi, mungkin mereka akan menghentikan semua aktifitas mereka”
“Emh..” Gong Yin angguk-angguk mengerti.
Jam 11.00 Am..
Seluruh orang di kota Seol berdiri di jalanan, di lapangan, dan di tempat dimana mereka dapat melihat gerhana tersebut. Mereka semua menggunakan kaca mata hitam. Gong Yin pun disana berdiri di lapangan yang luas di halaman sekolah bergandengan dengan Min Yeol. Bayangan hitam pun mulai menutupi sinar matahari sedikit demi sedikit. Semua orang menatap kelangit penuh keheningan. Perlahan-lahan sudah bayangan hitam tersebut menutupi penuh cahaya Matahari. Membuat gelap keadaan hari ini. Tiba-tiba penglihatan Gong Yin memburam. Tubuhnya terasa melayang.
“Gong Yin, kau baik-baik saja ? kau sakit ?” Tanya serius Min Yeol.
“Entahlah, aku tidak bisa melihat jelas. Nafas ku sesak”
“Kau sakit ? badan mu terlihat lemas”
“Aku..hah..dada ku sesak…hah..hah” Gong Yin pun pingsan dalam dekapan Min Yeol.
“Gong Yin ?” teriak Min Yeol.
Gong Yin pun di bawa ke UKS. Mereka berdua meninggalkan perjalanan Gerhana itu. Tapi, Min Yeol tidak sedikit pun merasa menyesal. Dia lebih khawatir akan keadaan Gong Yin yang tiba-tiba saja seperti itu. Gerhana perlahan-lahan berjalan. Membuat sinar matahari bercahaya kembali. Bayangan hitam mulai memisahkan dirinya dari sinar matahari. Hingga sampai saat itu Gong Yin juga belum sadar. Sebuah bayangan hitam dari pantulan sinar bulan ingin meninggalkan cahaya Matahari. Setitik dari bayangan hitam tersebut tiba-tiba memantulkan sebuah cahaya putih jatuh terbang dari tempatnya. Benda tersebut melayang di udara. Benda tersebut berbentuk seperti 2 tetes air yang saling melekat. Ketika hendak jatuh di tengah laut benda tersebut terpisah menjadi 2. Gelombang Laut membuat 2 benda tersebut terpisah jauh.
“Gong Yin, kau sudah sadar ?” Tanya Min Yeol seraya berdiri bangkit melihat Gong Yin.
“Eh..”
“Kau merasa baikkan sekarang ?”
“Emh..”
“Ini minumlah ?” menyodor kan segelas air putih pada Gong Yin.
“emh..”meminum airnya. “Gomawo, bagaimana Gerhananya ?”
“Aku tidak tau. Aku hanya disini duduk menunggu mu sadar”
“Aku tidak apa-apa kok ? ”
“Tidak apa-apa bagaimana ? jelas-jelas kau tiba-tiba pingsan begitu saja”
“Kau ternyata begitu khawatir sekali”
“Tentu. Kaukan teman ku yang lebih dari teman”
“Aku juga tidak tau kenapa saat itu penglihatan ku buram dan tubuh ku terasa benar-benar lemah. Seperti tidak ada nyawa”
“Tapi, sudah lebih baik kan ?”
“Emh..”jawab Gong Yin.
Mereka berdua pun saling tersenyum satu sama lain. Min Yeol dulunya sebelum Gong Yin pindah ke sekolahnya, dirinya hanya sendiri. Semua teman-teman di sekolahnya tidak ada yang cocok dengannya. Min Yeol sudah berusaha dekat dengan mereka, tapi mereka bukan teman. Hanya teman di saat senang. Di saat susah mereka tidak pernah melakukan apa-apa. Itulah yang membuat Min Yeol kesepian selama 1 tahun penuh. Ketika naik ke kelas 2 SMA, ada seorang Murid baru pindahan dari Daejon yang mendapatkan beasiswa. Gong Yin itu orang yang perekonomiannya benar-benar susah. Dia hanya tinggal dengan Nenek angkat dan adik angkat. Tapi, itu tidak membuat Gong Yin hanya diam saja. Itulah yang membuat Min Yeol,Gong Yin adalah seseorang yang berharga.
Malam jam 07.15 Pm, di laut di mana benda misterius itu jatuh tiba-tiba keberadaanya tida di ketahui orang-orang. Gelembung air di laut mangambang di permukaan. 5 orang laki-laki berjubah hitam keluar berjalan dari tengah laut ke pinggir laut dengan lantang. Tatapan mata mereka kosong. Mereka berjalan ketengah hutan dan tiba-tiba menghilang. Hal itu juga terjadi dengan benda yang terpisah jauh yang sama itu, hanya saja ada 6 orang laki-laki. Tujuan mereka pun sama, yaitu ke hutan. Tapi, di hutan yang berbeda.
Sepulang kerja, Gong Yin lagi-lagi menggeret sepedanya tanpa menaikkinya. Kadang-kadang ia menguap dan mengendus nafas lelahnya. Di perempatan jalan ia bertemu dengan seorang laki-laki berpakaian seperti dikerajaan Peranscis berwarna putih dan jubah dibelakangnya.Gong Yin tidak dapat melihatnya dengan jelas karena cahaya lampu tidak mencapai tubuh laki-laki itu. Mata Gong Yin menatap tajam wajah laki-laki itu. Dengan perlahan Gong Yin mengeluarkan sebuah benda persegi panjang dari tasnya. Laki-laki itu menambah langkah.
“Mau apa kau ?” tanya Gong Yin. Laki-laki itu hanya diam. Laki-laki itu menambah langkahnya lagi.
“Jangan mendekat ! atau kau akan ku setrum” ancam Gong Yin.
“Kenapa ?” laki-laki itu yang akhirnya bertanya. Laki-laki itu akhirnya dapat dilihat oleh Gong Yin. Laki-laki yang kira-kira tingginya 187 cm itu memiliki alis yang tebal, kulit putih dan poni rambut yang dikesampingkan ke kanan. Gong Yin sempat terhanyut akan ketampanan laki-laki itu. Tapi,dia cepat-cepat membuyarkan pikirannya.
“Kau pasti orang jahat” menatap licik laki-laki itu. Tanpa berpikir lagi, Gong Yin langsung menghidupkan setruman dari tangannya kearah laki-laki itu. Dilihatnya perlahan laki-laki itu. Berharap laki-laki itu takut. Ternyata salah, laki-laki itu hanya diam menatap heran wajah Gong Yin. Gong Yin pun bergegas menaikki sepedanya dan mengayuhkannnya tanpa berpikir untuk menatap kebelakang.
“Aku datang !” teriak Gong Yin yang terdengar lebih keras.
“Kau sudah pulang ?” Tanya seorang nenek yang selalu menyambutnya.
“Hah…iyah..” jawab Gong Yin dengan ngos-ngosan.
“Kenapa ?”
“Tidak apa-apa. Aku hanya merasa udara di luar cukup panas. Aku mandi dulu”
“Ya,lalu makanlah. Nenek sudah menyiapkannya. Nenek tidur duluan”
“Ya,selamat malam. Semoga mimpi indah”
Ramalan hari ini akan turun hujan. Gong Yin pun tidak membawa sepedanya seperti biasa. Dia membawa paying lipat da memasukkannya kedalam tasnya.
“Kau sudah membawa payung mu ?”Tanya nenek itu ingin mengantar kepergian kedua cucunya kesekolah.
“Emh” senyum Gong Yin.
“Aku juga” jawab Hyo Ri.
“Berangkatlah ! hati-hati dijalan”
“Iya,nek” jawab kedua cucu yang penurut itu.
Sesampai di sekolah, Min Yeol sudah menyambutku dengan senyuman manisnya.
“Annyeong, Gong Yin”
“Annyeonghaseyo”
“Bagaimana keadaan mu sekarang ?”
“Lebih baik setelah melihat senyum mu”
“Ah, sudah biasa”
“Heh..” Gong Yin tertawa kecil.
Hujan benar-benar turun sesuai ramalan. Bagi yang memakai mobil atau pun diantar jemput memakai mobil mereka tidak masalah.
“Kau yakin tidak mau ikut dengan ku Gong Yin ?” Tanya Min Yeol.
“Iya. Lagipula aku sudah bawa payung kok”
“Tapi kan kalau kena cipratan air dari mobil,kan pasti basah juga”
“Ah,gak apa-apa kok. Sudah biasa”
“Ya sudah aku duluan” menatap dengan wajah menyesal kearah Gong Yin.
“Ya,hati-hati”
“Mianhe”
“Hemh” Gong Yin hanya tersenyum.
Gong Yin pun membuka payungnya dan mulai berjalan pulang. Hari ini dia libur bekerja. Karena pemilik toko sedang ada acara keluarga. Gong Yin berjalan pulang sambil mendengarkan lagu-lagu K-Pop kesukaannya di Hp-nya melalui Headset. Sesampai didepan pagar rumah. Dia melihat seorang laki-laki yang tidak asing dimataya. Iya,laki-laki yang kemarin malam yang dia temui di jalan. Laki-laki itu masih memakai baju seperti kerajaan yang sama seperti malam kemarin. Tapi, kenapa dia duduk di dekat rumahnya. Gong Yin menatap heran kearah laki-laki itu. Semakin ditatapnya, dia baru sadar bahwa laki-laki itu tidak basah oleh air hujan yang turun begitu derasnya. Padahal dia tidak memakai payung atau sesuatu yang melindunginya dari hujan. Diperhatikannya kembali untuk memastikan bahwa penglihatannya itu salah. Laki-laki itu memusut kedua telapak tangannya dengan cepat. Lama-lama seperti berasap dan mengeluarkan cahaya merah dari tangannya. Payung yang dipegang Gong Yin pun terlepas dari tagannya.
“Hah ?” kaget laki-laki itu.
“Ah..” Gong Yin kebingungan setelah laki-laki itu menatapnya. Dia tidak sadar bahwa tubuhnya sudah basah kuyup.
“Kau sudah pulang ?” Tanya laki-laki itu mendekatinya dengan tersenyum dan memberikan payung itu ke Gong Yin.
“Mau apa kau kesini ?” Tanya Gong Yin gemetaran dan mengambil payungnya.
“Aku ingin menyewa satu kamar di rumahmu. Aku tidak punya tempat tinggal” jawab laki-laki itu.
“Hah ? apa ? kau mau tinggal di rumah ku ? kau gila. Kita tidak saling mengenal dan kau tiba-tiba mengatakan itu. Hah..ti-dak !” ucap Gong Yin tegas dengan keadaan yang sudah mulai menggigil.
“Tidak lama. Hanya kurang lebih 1 minggu saja” tatapnya dengan memohon.
“TIDAK” ujar Gong Yin yang langsung meninggalkannya.
Di dunia lain, 5 orang laki-laki yang keluar dari lautan atau jelmaan dari benda misterius dari Gerhana itu sedang berkumpul berdiri mengelilingan sebuah pohon yang mengeluarkan cahaya keemasan seperti hujan.
“Kita tidak bisa melakukan ritualnya kalau salah satu anggota kita hilang” ujar seorang laki-laki yang berwajah imut yang bernama Lu Han.
“Benar. Yang hilang adalah mutiara dari pohon ini” lanjut seoang laki-laki lagi yang benama Tao.
“Jika kita tetap seperti ini saja, kita akan mati” ujar Lu Han.
“Lalu kita harus bagaimana ?” Tanya Lay.
“Kita harus ke dunia manusia untuk mencarinya” jawab Lu Han.
Di dunia lain juga, 6 orang laki-laki yang sama dari lautan atau jelmaan dari benda misterius Gerhana itu berdiri mengelilingi sebuah pohon yang sama. Mengeluarkan cahaya keemasan yang seperti hujan.
“Bagaimana ? ayo kita mulai” ujar laki-laki yang bernama Kai yang siap melakukan ritual.
“Tunggu. Mana berliannya ?” Tanya seorang laki-laki yang bernama Chanyeol.
“Ah, benar dimana ? tanpa itu kita tidak bisa melakukan ritualnya” jawab seorang laki-laki bernama D.O.
“Lalu bagaimana ?” Tanya Kai.
“Kita harus ke dunia manusia untuk mencarinya” jawab Chanyeol.
Jam 10.00 Am dimana Matahari terasa begitu panas. Tapi, Gong Yin malah flu. Tubuhnya meriang gara-gara kemarin kehujanan.
Slruuuut… (Gong Yin membersihkan hidungnya)
“Kau sakit ?” Tanya Min Yeol seraya memegang jidad Gong Yin.
“Sepertinya iya”
“Lebih baik kau pulang dan istirahat. Mata mu sudah berkantung seperti itu. Mana hidung sudah seperti tomat lagi” omel Min Yeol.
“Ah,gak apa-apa. Sudah biasa”
“Biasa ? Nanti kalau makin parah dan kamu pingsan lagi, gimana ?” Tanya Min Yeol yang makin jengkel karena Gong Yin tetap memaksa untuk sekolah.
“Baiklah. Aku pulang”
“Bagus ! aku akan antar kamu pulang”
“Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri kok”
“Kamu kuat ?”
“Tentu saja. Kan sepeda ku kuat”
“Sepeda kamu memang kuat. Maksud aku, kamu yang ngayuh kuat gak ?”
“Oh,hehehe, tentu”
“Keadaan seperti ini masih saja kau bisa bercanda”
“Hahaha” Gong Yin tertawa kecil.
Dengan lumayan pelan Gong Yin mengayuh sepedanya. Wajah tanpa ekspresi itu terlihat pucat. Duduk seorang laki-laki yang tak asing di rumah makan Ramen di pinggir jalan yang tidak disadari oleh Gong Yin. Laki-laki itu terkejut dan langsung mengejar Gong Yin. Laki-laki itu dengan secepat kilat menarik tangan Gong Yin.
“Oh..”ujar Gong Yin yang terkejut. Sepeda Gong Yin langsung jatuh. “Aw…kau ?” tatap Gong Yin dengan marah. Gong Yin melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki itu dan membangkitkan sepedanya yang jatuh. Syukur dia tidak ikut jatuh.
“Kau lagi dan kau lagi. Kau itu sebenarnya mau apa sih ? kau sudah membuat pergelangan ku sakit” marah Gong Yin.
“Mianhe. Aku benar-benar tidak sengaja”
“Apa ? tidak sengaja ? hah..up to you !” ujar Gong Yin yang langsung menaikki sepedanya.
“Tunggu !” cegah laki-laki itu lagi dengan menarik kembali tangan Gong Yin.
“Apa lagi sih ? sakit tau..Huaciiiiim” ujar Gong Yin yang tiba-tiba bersin.
“Mianhe” ujar laki-laki itu sambil memberikan tangannya kepada Gong Yin. Gong Yin pun sempat bingung.
“Apa ini ?”
“Bukankah kau tidak mengenal ku. Makanya kita kenalan dulu”
“Hah..kau ini benar-benar konyol. Dasar penguntit !”
“Ku mohon” ujar laki-laki itu yang masih memberikan tangannya kepada Gong Yin.
“Di kota ini masih banyak tempat sewaan. Rumah ku tidak ada sewaan kamar”
“Aku hanya tau rumah mu. Aku orang baru disini”
“Jadi,malam itu kau mengikuti ku ?”
“Emh”jawab laki-laki itu.
“Jangan-jangan kau berniat jahat ya dengan keluarga ku ? hey,kau salah orang, aku hanya orang biasa yang tidak punya barang beharga yang seperti kau inginkan”
“Aku tidak pernah punya niat jahat dengan siapa pun. Apalagi kau”
“Ya, bagus”
“Jadi,kau memperbolehkan ku tinggal di rumah mu ?”
“Eh…” Gong Yin berpikir. “Heh..baiklah” ujar Gong Yin memberikan tangannya kepada laki-laki itu.
“Aku Kris. Kamu ?”
“Aku Park Gong Yin” jawab ku dengan terpaksa memberikan senyuman mahal ku padanya.
Sesampai kami dirumah. Gong Yin pun mempersilahkan Kris masuk kedalam rumahnya.
“Aku pulang !” ucap Gong Yin lemah.
“Uh, Unnie, kau cepat pulang ?” Tanya Hyo Ri.
“Ya, badan ku tidak enak dan hidung ku sesak” jawab Gong Yin.
“Kau sakit ?” Tanya neneknya. “Siapa dia ?” Tanya nenek Gong Yin.
“Oh,dia akan menyewa salah satu kamar di rumah kita. Dari pada kosong mending diisi dan dapat uang deh” jawab Gong Yin. “Masuklah ! itu kamar mu,kau bisa gunakan baju yang ada di lemari itu”
“Khamsahamnida” ucapnya membungkukkan badannya. Gong Yin hanya diam melihatnya.
“Dia pacar Unnie ya ?”
“Sembarangan” tatap marah Gong Yin pada Hyo Ri.
“Heheh,becanda kok, Unnie”
Gong Yin pun masuk kekamarnya dan mengganti pakaian seragamnya dengan sebuah baju bertangan panjang dan celana trening panjang. Rebahkannya tubuhnya ke tempat tidur gulungnya. Gong Yin pun tertidur dengan lelap.
“Gong Yin” panggil neneknya yang duduk disampingnya. “Bangun. Ayo kita makan malam dulu !”
“Emh..nenek. Iya”
“Kau sudah hubungi Noona ?”
“Ah, belum”
“Hubungi dia. Dia pasti cemas”
“Emh, aku akan menghubungi”
“Hubunginya dulu. Lalu keluar untuk makan”
“Ya”
Kris yang sudah duduk dimeja makan bersama Hyo Ri dan neneknya membuat Gong Yin heran melihatnya.
“Kenapa ?” Tanya Kris.
“Tidak apa-apa”
“Bagaimana keadaan mu ?”
“Lebih baik” jawabnya dengan singkat dan duduk disamping Hyo Ri.
“Asal mu dari mana, nak ?” Tanya nenek Gong Yin.
“Dari Gerhana” jawab Kris dengan bibir agak tersenyum.
“Hah ?” hera Gong Yin.
“Hahaha, Oppa pasti bercanda kan ?” Tanya Hyo Ri.
“Gerhana ?” Tanya nenek Gong Yin.
“Iya” jawab Kris.
“Heh”ucap Gong Yin lemes.
“Kau bekerja dimana ?” Tanya nenek Gong Yin lagi.
“Aku tidak bekerja”
“Apa  ? lalu kau mau bayar sewanya pakai apa ?” Tanya kaget Gong Yin.
“Aku akan mencari pekerjaan”
“Heh..kau kira gampang cari kerja”
“Aku pasti bisa”
“Yah..up to you” jawab kesal Gong Yin.
Pagi hangat terasa sampai ke tubuh Gong Yin yang siap berangkat sekolah. Gong Yin terkejut melihat Kris yang keluar dari kamar bekas kakeknya dan memakai baju kakeknya.
“Tidak buruk” ujar Gong Yin yang sedikit deg-degan dengan melihat Kris terlihat berbeda.
“Ayo Unnie kita berangkat !”
“Nenek kami berangkat”
“Iya. Hati-hati dijalan !”
“Aku juga, nek”
“Kamu mau kemana ?”Tanya Gong Yin.
“Cari kerja” ucap Kris sambil berjalan lewat samping Gong Yin.
“Cih”ujar Gong Yin.
Lagi-lagi Gong Yin sendiri di kelas. Dia pun membersihkan kelas seperti biasa. Satu per satu temannya datang. Dia pun sudah membersihkan kelas dan duduk dibangkunya menunggu Min Yeol.
“Gong Yin !”panggil Min Yeol yang berdiri di depan pintu kelas. Gong Yin hanya tersenyum.
“Bagaimana sekarang keadaan mu ?”
“Lebih baik dari kemarin”
“Wah…baguslah. Akhir-akhir ini kamu sering sakit”
“Ya, mungkin aku kelelahan”
“Kau harus sering beristirahat yang cukup”
“Emh”
“Apa kamu bekerja ?”
 “Tidak. Aku minta waktu istirahat”
“Oh,baguslah”
“Hey,teman-teman sudah tau gak ? hari ini akan ada 6 orang murid baru lo di sekolah kita” teriak salah seorang gadis didepan papan tulis.
“Siapa ?” Min Yeol bertanya.
“Entahlah. Masa ada murid baru disekolah seperti ini”
“Memang kenapa ?”
“Kau taukan gimana orang-orangnya ?”
“Iya sih. Berarti sekolah kita beruntung. Semoga aja dengan adanya murid baru itu, sekolah kita berubah menjadi sekolah pertemanan”
“Semoga” harap Gong Yin.
Suara gemuruh dan teriakkan mulai terdengar dari siswa-siswa sekolah. Mereka datang. Murid baru yang sedang dibicarakan oleh orang sekolah. Dari jendela lantai 2, Gong Yin dengan Min Yeol melihat kebawah. 6 Laki-laki tampan dan Keren itu berjalan dengan menebar pesona yang membuat orang lupa akan waktu.
“Apakah salah satu dari mereka aka nada yang masuk kelas kita ?”Tanya Min Yeol.
“Entahlah” jawab Gong Yin.
Gong Yin dan teman-teman lainnya duduk kebangku masing-masing setelah melihat Bu Guru datang.
“Pagi anak-anak. Hari ini aka nada murid baru dikelas ini. Silahkan masuk !”
2 orang laki-laki yang tampan dan berbadan tinggi berjalan kedepan papan tulis.
“Nama saya Chanyeol” ucapnya dengan menebar senyuman.
“Nama saya Kai. Kami pindahan dari Kanada”
“Wuuu” ujar seluruh siswa.
“Bagus. Silahka duduk disana” perintah Bu Guru.
Ketika Kai dan Chanyeol berjalan lewat disamping Gong Yin, mereka berdua sama-sama merasakan getaran di lengan kanan mereka. Mereka sama-sama menatap kearah Gong Yin. Gong Yin tidak menyadari itu.
“Hah..dimana dia ?” keluh Lu Han mencari keberadaan mutiaranya. Dengan menyimpan lelah Lu Han tetap berjalan mencari mutiara itu.
Jam 09.00 Pm. Gong Yin sudah sampai dirumahnya. Tiba-tiba Kris muncul dibelakangnya.
“Aigo !” Gong Yin terkejut.
“Apa ?”
“Hah, kau itu seperti hantu. Selalu muncul tiba-tiba”
“Ah, mianhe”
“Hah, ya sudah. Ayo masuk !”
Sesudah makan malam mereka pun semua tidur. Tiba-tiba Gong Yin bermimpi buruk. Dia bermimpi dirinya menjadi tumbal. Dirinya direbahkan dibawah sebuah pohon dan dikelilingi orang-orang berjubah hitam. Seorang laki-laki yang tampak buram dimatanya ingin menusuk jantungnya dengan tombak kecil perak. Ketika tombak tersebut hamper mencapai dadanya, Gong Yin sadar dari mimpinya.
“HAH..akh..khak..” Gong Yin berkeringat dingin. Gong Yin keluar ingin minum. Sesudah minum, dia berpikir untuk melihat Kris saat tidur. Niatnya begitu membuatnya penasaran. Didorongnya perlaha pintu kamar Kris sampai matanya dapat menangkap tubuh Kris. Gong Yin terkejut mendapati Kris hanya duduk. Dia seperti melakukan olah raga Yoga. Kurang lebih setengah jam Gong Yin berdiri, Kris tidak mangalami perubahan apa pun. Gong Yin pun kambali berniat untuk tidur.
Pagi yang mendung membuat Gong Yin mempercepat kayuhan sepedanya disepanjang trotoar. Hingga butir-butir air dari langit perlahan turun. Gong Yin mempercepat lagi kayuhannya. Sampai diperempatan, mobil sedan menabrak Gong Yin.
“Ah…” teriak Gong Yin. Tubuh Gong Yin terpental sekitar 5 meter dari mobil tersebut. Ban dan tempat duduk sepedanya benar-benar rusak parah.
“Ah,sepeda ku” keluh Gong Yin yang tidak sadar kalau lututnya berdarah.
“Kau tidak apa-apa ?”
“Hah ?” kaget Gong Yin.”
“Hah, lutut mu !” kagetnya seorang wanita yang kira-kira berumur 20 tahun itu.
“Ah, berdarah “ ucap Gong Yin sadar akan lukanya.
“Kau harus diobati. Kalau tidak kamu bisa efeksi”
“Ah,luka kecil kok. Lagian gak terlalu parah. Aku harus cepat-cepat ke sekolah”
“Tidak. Kau harus diobati dulu” ujar wanita itu sambil membantu Gong Yin berdiri dan membawa masuk kedalam mobil wanita itu.
Ternyata wanita itu bekerja di sebuah klinik hewan. Gong Yin sempat berpikir bahwa ia akan di beri obat hewan pada lukanya. Tapi, itu hanya pikiran konyolnya. Tentu saja itu tidak mungkin.
“Nah,sekarang lukanya sudah diobati. Ayo kita ke sekolah !” ujar wanita itu.
“Tapi, ini sudah jam 0.7.45 Am, apa bisa ?”
“Nanti aku yang akan bicara dengan guru mu”
“Baiklah”
“Oh,ya ini stoking mu. Tapi, jangan di pakai sekarang. Nanti lukanya tergores lagi”
“Ne,gamsahamnida”
“Anya, mianhe. Kau tidak usah terima kasih. Akulah yang harus bertanggung jawab” ujar noona itu tersenyum.
Mereka pun menaikki mobil sedan merek terbaru itu. Sesampai di sekolah, Gong Yin menunggu Noona itu berbicara pada gurunya. Setelah 5 menit, Noona itu datang kearah Gong Yin.
“Masuklah. Aku sudah berbicara pada guru mu”
“Gomawo, nama Noona siapa ?”
“Namaku Song Hyu Na”
“Namaku Park Gong Yin”
“Senang bisa menjadi temanmu,Gong Yin”
Gong Yin pun tersenyum. Dia membuka pintu kelas dan membuat semua pasang mata tertuju padanya. Dia pun menelan air liur untuk melangkah masuk ke kelas. Dengan perlahan dia duduk di bangkunya.
“Kenapa kau terlambat ? tidak seperti biasanya” Tanya Min Yeol menatap Gong Yin ke arah belakang.
“Ah, tidak apa-apa. Hanya sedikit kecelakaan kecil”
“Kecelakaan ? kecelakaan apa ?”
“Tidak parah kok” jawab Gong Yin untuk meyakinkan. Min Yeol pun menatap kebawah kaki ku. Akhirnya Min Yeol mendapatkan kaki Gong Yin berselimut perban.
“Apa ini ? ini tidak luka ? ” Tanya Min Yeol.
“Eh,itu…”
“Emhrrr…” tegur Pak Guru.
Mereka berdua pun langsung terdiam. Selama pelajaran Gong Yin merasa Chanyeol menatap terus menerus. Diliriknya sedikit kearah Chanyeol. Sampai akhirnya jam istirahat, Gong Yin pun langsung menatap Chanyeol.
“Apa yang kau lihat ?” Tanya Gong Yin jengkel.
“Entahlah” jawab laki-laki bermuka polo situ. Chanyeol tetap saja menatap Gong Yin. Chanyeol menatap kerah kakinya. Gong Yin pun ikut menatap apa yang di lihat Chanyeol. Gong Yin terkejut bahwa dia tidak memakai stoking dan roknya pendek. Gong Yin pun langsung manaruh kedua tangannya diatas pahanya.
“Min Yeol, ayo kita ke kantin !” ajak Gong Yin sambil menarik tangan Min Yeol.
“Ah, I…ya..”
“Cepat sekali reaksinya” ucap Kai yang duduk di belakang Chanyeol.
“Itu gampang. Kau ? kau harus begegas mendekati Min Yeol”
“Tenang. Aku sudah siapkan taktik” ujar Kai.
Gong Yin dan Min Yeol pun makan dengan riang seperti biasa. Tiba-tiba saja datang Kai dan Chanyeol. Mereka duduk bergabung dengan teman-teman mereka. Mereka memesan makanan tapi, tidak dimakan. Gong Yin tidak menyadari kalau Chanyeol duduk tepat di belakangnya. Kai duduk di depan Chanyeol. Kai melirik kearah Min Yeol. Min Yeol pun tidak sadar bahwa dirinya sedang dihipnotis. Gong Yin bingung melihat Min Yeol senyum-senyum sendiri.
“Kau kenapa ?” Tanya Gong Yin.
“Kai itu tampan ya. Dia itu laki-laki yang lembut”
“Hoh ? kau kerasukan setan ya ?” Tanya Gong Ying menaruh telapak tangannya ke jidad Min Yeol.
“Tentu saja tidak” ujar Min Yeol menurunkan tangan Gong Yin. Saking penasarannya Gong Yin pun menatap ikut tatapan Min Yeol ke belakangnya. Gong Yin terkejut saat mebalik badannya, melihat Chanyeol juga mebalik badannya kearah Gong Yin.
“Aigo !”
“Apa ?”
“Aish,hah ?” hela nafas Gong Yin. Saat itu Chanyeol sering mendekati Gong Yin dan Kai sering mendekati Min Yeaol. Kai sering bertanya tentang Gong Yin kepada Min Yeol. Semakin dalam Kai mengetahui siapa Gong Yin, rancana pun mulai terbentuk.
“Aah..tidak terasa 2 hari lagi akan ada Festival Hanbok di sekolah ini” ucap Min Yeol duduk disamping Gong Yin.
“Emh, aku tidak sabar ingin memakai Hanbok pemberian nenek pada ku”
Jam 02.00 Pm, Gong Yin berjalan pulang menggunakan payungnya. Hujan lebat membasahi payungnya. Ketika melintasi sebuah Caffe, ia melihat Kris menjadi pelayan disana. Dia pun berniat untuk mampir disana. Gong Yin masuk ke dalam Caffe dengan diam-diam. Duduklah Gong Yin di meja sebelah kanan tepat disebelah jendela.
“Permisi, saya mau pesan caffe es creamer” ucap Gong Yin sambil menutup kepalanya dengan topi jaket dan menunduk.
“Baik” jawab Kris. Tidak lama, Kris membawakan segelas Coffe pesanan Gong Yin dan meletakkannya ke atas meja Gong Yin.
“Khamsahamnida” ucap Gong Yin dan membuka topi jaketnya.
“Hoh, Gong Yin ? kau tidak bekerja ?”
“Ini, aku mau berangkat kerja. Ya, sudah, ini uangnya. Aku berangkat” Ucap Gong Yin dengan tersenyum penuh.
“Emh, hati-hati dijalan dan jangan pulang terlalu malam”
“Emh” jawab Gong Yin. Gong Yin merasa nyaman ketika mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Kris. Gong Yin merasa kalau Kris itu adalah laki-laki yang lembut dan penuh perhatian.
Sesampai di toko, Gong Yin mengganti bajunya dengan baju pegawai toko. Dia membersihkan buku-buku disana. Hal itu terjadi dan terjadi selama 6 jam setengah. Gong Yin pun membersihkan toko dan ingin menutup tokonya.
“Permisi, apa toko ini masih buka ?” Tanya seorang wanita.
“Maaf, toko ini sudah mau tu…” Gong Yin kaget suara itu adalah suara Noona Hyu Na.
“Ah, benarkah, ya sudah. Mainhe”
“Ah, tunggu. Memang Noona mau nyari buku apa ?”
“Buku cara mejinakkan kelinci”
“Oh. Itu di sebalah kiri paling ujung, di rak paling bawah” Noona pun langsung mencari buku yang dia cari dan membawanya ke Gong Yin.
“Kau bekerja disini ?” ujar Noona itu sambil memberikan bukunya.
“Ya”
“Apa sekolah mu tidak terganggu ?”
“Tidak. Aku sudah biasa seperti ini”
“Oh. Kau sangat bersemangat”
“Hemh..itu harus” jawab Gong Yin. “Ini, bukunya. Datanglah kesni lagi !”
“Tentu”
Besok sore, Min Yeol ke rumah Gong Yin untuk mengerjakan Pr IPA. Hari itu hari minggu. Kris sedang berada di kamarnya. Entah apa yang dia lakukan.
“Kok sepi ?” Tanya Min Yeol.
“Nenek ke Busan. Adeku ke rumah temannya”
“Oh..”
“Hanya ada aku dan Oppa Kris”
“Kris ? siapa itu Kris ?”
“Entahlah. Dia bilang dari Gerhana”
“Hah ? Hahahah. Kau bercanda ?”
“Tidak. Dia sendiri yang bilang seperti itu. Sudahlah, ayo kita kerjakan”
Saat mereka asik mengerjakan Pr-nya, sesuatu yang membuat Gong Yin merasa tubuhnya tiba-tiba bersuhu panas. Merasakan sesuatu yang aneh dirumahnya. Mata yang jeli itu menulusuri detail-detail rumahnya. Ketika mata itu berhenti dikamar Kris, muncul sebuah sayap Naga berapi-apai kamari Kris. Membuat Gong Yin terkejut begitu hebat sampai Min Yeol terkejut.
“Kenapa ?” Tanya Min Yeol bingung.
“Ah…anu..Gak ada apa-apa kok” jawab Gong Yin yang matanya masih menatap ke kamar Kris. Sayap itu sudah menghilang ketika mata jeli itu melihat kembali. Min Yeol pun sudah waktunya pulang, karena matahari mulai turun. Gong Yin duduk di pelataran rumahnya. Datanglah Kris duduk disampingnya.
“Kau lelah ?” Tanya Kris.
“Who ?” Gong Yin terkejut. “Selalu seperti itu”
“Ah, Mianhe” ucapnya. “Kau hanya bertiga saja dirumah ini ? dimana orang tua mu ?”
“Orang tua ku meninggal dan aku dititipkan d Panti Asuhan di Busan”
“Oh..”
“Apa itu sudah lama ?”
“Emh, ketika aku dilahirkan oleh Ibu ku. Ibu ku rela meninggal demi aku hidup didunia ini” jawab Gong Yin sambil menatap langit.
“Lalu, Ayah mu ?”
“Ayah ku meninggal dalam perjalanan saat ingin menemui ku dan ibu ku di rumah sakit”
“Oh..jangan sedih kau kan masih punya mereka. Orang-orang yang ada di sekeliling kamu yang masih menyayangi mu”
“Emh, gomawo. Orang tua mu dimana ?”
“Dilangit” jawab Kris santai.
“Hoh ? hah..lagi-lagi kamu bercada” pusut-pusut kepala Gong Yin.
“Bener kok”
“Up to you. Lalu siapa nama kedua orang tua mu ?”
“Matahari dan Bulan”
“Hoh ? kepala ku serasa mau terbang mendengarnya. Aku cerita sudah serius-serius, kau..malah bercanda”
“Aku tidak bercanda. Seharusnya kalian manusia itu harus berterima kasih dengan mereka. Tanpa mereka kalian tidak akan bisa hidup”
“Benar juga sih”
“Matahari menyinari pagi dan memilki vitamin yang berguna untuk manusia. Bulan menyinari malam harinya. Dan masih banyak kegunaan lainnya kan ?”
“Ya. Ya,sudah aku mau tidur. Aku besok harus kesekolah ke Festival Hanbok” ujar Gong Yin yang berdiri berjalan masuk kedalam rumah. Kris hanya tersenyum melihatnya.
Festival Hanbok sudah mulai pada jam 08.00 Am. Mereka semua memakai Hanbok yang berpariasi. Hiasan-hiasan yang mewah. Warna-warna pelangi pada baju Hanbok mereka mewarnai seisi sekolah. Suara tawa mereka berhambur di dalam halaman sekolah.
“Wah… baju Hanbok mu bagus sekali, Min Yeol” ucap Gong Yin.
“Ah, Gomawo. Kamu juga. Aku suka warnanya” ujar Min Yeol.
“Ah, aku kebelet. Aku ke WC dulu” gelisah Gong Yin.
“Mau kau temenin ?”
“Gak usah. Kamu tunggu disni aja. Dah ya”
Gong Yin pun berlari sambil menaikki sedikit Rok Hanboknya. Dengan lega, Gong Yin keluar dari WC. Tiba-tiba suhu sekitar lorong sekolah terasa berhawa hitam. Langkah kaki Gong Yin terhenti merasa bahwa dirinya sedang di ikuti. Suara angin melintas disamping Gong Yin dari arah belakangnya. Gong Yin pun reflex mengikuti asal angin itu. Tapi, tidak ada siapa-siapa. Angin itu kembali melintas dari belakang. Tapi, tetap tidak ada siapa-siapa. Ketika dirinya ingin kembali ke belakang untuk berjalan, seorang laki-laki yang taka sing berdiri dihadapannya penuh amarah dan kebencian. Tangan kanannya bersandar kedinding menatap Gong Yin seperti musuh.
“Cha…chan..yeol” ujar Gong Yin gugup melihatnya.
“Akhirnya aku dapat kesempatan emas ini”
“Hah ? kesempatan apa ?” bingung Gong Yin.
Seseorang dari ujung lorong berjalan dengan langkah lembut. Tiba-tiba menghilang seperti dibawa asap hitam dan muncul disamping Gong Yin. Membuat Gong Yin terkejut dan gemetaran. Rasa Gong Yin ingin berteriak tapi tidak dapat berteriak. Sesuatu berbulu hitam keluar dari belakang Chanyeol. Itu sebuah sayap berwarna hitam dengan api disekeliling sayapnya. Membuat Gong Yin lemah dan seluruh tenaganya hilang. Ketika Gong Yin ingin jatuh, bahu Gong Yin ditangkap Chanyeol. Makin lama, pegangan Chanyeol makin terasa sakit dan terasa seperti dibakar. Sebuah asap keluar dari bahu Gong Yin. Gong Yin menjerit kesakitan dan memegang kaki Chanyeol.
“Ku mohon, lepaskan aku ! apa salah ku dengan kalian ?” jerit Gong Yin.
“Sudahlah, jangan berlama-lama. Kita harus membawanya pergi. Sebelum ada yang melihat kita” ujar Kai.
“O.K” jawab Chanyeol. Ketika Chanyeol ingin membawa Gong Yin terbang pergi. Tiba-tiba tangan Chanyeol di tangkap oleh seseorang. Seseorang itu adalah kakek yang berbicara hal aneh-aneh pada Gong Yin saat melihat berita Gerhana Matahari di TV. Gong Yin hanya duduk terjatuh ketika tangan Cahnyeol melepasnya.
“Kau..? kau kenapa bisa disini ?” ujar Chayeol terkejut sampai tatapannya membingungkan Gon Yin.
“Kenapa ? apa kalian berharap aku sudah mati ?” ujar Kakek itu.
“Ya” ujar Kai.
“Sayangnya harapan itu tidak terkabul” ujar kakek itu. Kakek itu menarik Gong Yin berdiri dan langsung membawa ku pergi. Kakek itu membawa Gong Yin menghilang seperti menggunakan sihir. Gong Yin merasa dirinya seperti dibawa ke watu yang berputar begitu cepat. Gong Yin tiba di sebuah tempat seperti kuil. Sesampai di kuil itu Gon Yin langsung jatuh pingsan.
“Ah, benar-benar panas. Aku ingin istirahat dulu” ujar Lu Han berjalan menuju Caffe. Disana, ketika Lu Han duduk, datanglah seorang pelayan.
“Mau pesan apa ?” ujar Kris.
“Pesan Coffee s susu biasa” jawab Lu Han. Ketika, Kris ingin mengambil pesanan Lu Han. Terjadi suatu getaran di lengan sebelah kanan Lu Han. Lu Han langsung menatap ke Kris. Kris mengantar kopi pesanan Lu Han ke meja Lu Han.
“Kris, kau mutiara itu kan ?” Tanya Lu Han.
“Kau…,kau siapa ?” Tanya Kris bingung.
“Aku Lu Han kau satu kelahiran dengan aku dan teman-teman kita yang lainnya”
“Benarkah ?”
“Ayo kita kembali ! kita harus melakukan ritual. Kalau tidak, kita tidak akan bias bertahan hidup di dunia ini. Teman-teman yang lain mulai melemah” jelas Lu Han.
“Emh, Baiklah”
“Ayo !” ajak Lu Han.
Di dunia lain dimana Kris dan Lu Han menemui teman-temannya yang sudah berdiri berhari-hari mengelilingi Pohon kehidupan mereka itu. Mereka semua memakai jubah hitam dan saling berpegangan tangan satu sama lain hingga mengelilingi pohon. Ketika do’a ritual mulai dilatunkan Kris, sesuatu yang membuat Kris gelisah membuat ritual itu terganggu. Teman-temannya bingung.
“Ada apa, Kris ?” Tanya Se Hun.
“Entahlah, perasaan ku tidak enak”
“Kalau seperti ini, kita tidak bisa melakukan ritualnya” ucap Xiu Min.
“Apa tidak bisa yang lain saja melakukannya ?” Tanya Lu Han.
“Hanya Kris yang bisa. Karena Kris adalah mutiaranya” ujar Lay.
“Aku harus pergi !” lugas Kris bergegas pergi. Kris pergi dengan sayap Naganya dengan sangat cepat.
“Ah…”keluh Gong Yin memegang pundak sebelah kirinya.
“Kau sudah sadar ?” Tanya Kakek itu.
“Ya… Astaga ! pundak ku terbakar” kejut Gong Yin.
“Sudah ku obati dengan obat daun-daun. Kau hanya tunggu saja”
“Apa ini karena tangan Cahnyeol ?”
“Ya. Dia membakarnya”
“Apa salah ku ? kenapa dia melakukan itu padaku ?”
“Karena kau berlian mereka”
“Berlian ?” bingung Gong Ying menatap tubuhnya yang putih dan langsing itu.
“500 tahun yang lalu, ada sebuah kerajaan di Yunani. Kerajaan ini bukan beralirkan seperti kerajaan-kerajaan lainnya. Kerajaan ini kerajaan suci yang di ciptakan langsung oleh Sinar Matahari. Tinggallah seorang Ratu yang cantik jelita sendiri di kerajaan itu. Karena hatinya yang mulia, rakyat-rakyat di sekitar kerajaan menyumbang jasa untuk melayani sang Ratu. Aku adalah salah satu pelayan yang setia pada Ratu. Hingga datang seorang pemuda yang lahir dari Gerhana. Yaitu Leteuk. Sebenarnya dia tidak terlahir sendiri dia terlahir bersama dengan 12 orang lainnya. Leteuk mendekati hati sang Ratu karena ingin merebut kalung berlian yang sangat berharga. Karena kalung itu adalah pusat kehidupan mereka. Leteuk rela menikahi sang Ratu hanya untuk mengambil kalung Berlian itu. Rencana itu diketahui oleh salah satu kerabat kelahirannya, yaitu Sung Min. Sung Min sempat mencegah rencana itu, tapi itu terlambat karena Leteuk sudah meracuni Ratu. Leteuk akhirnya mendapatkan kalung berliannya. Sung Min yang ingin menolong Ratu pun terlambat. Sung Min sangat membenci Leteuk. Akibat itu saudara-saudara kelahiran mereka ada yang mengikuti Leteuk dan ada yang mengikuti Sung Min. Ketika mereka berdua berkelahi, aku datang mengambil kalung berlian itu dan membawa pergi dari kota itu. Sejak saat itulah, kelahiran-kelahiran Gerhana itu terbagi menjadi dua dan memilki sifat yang berbelakangan. Kelahiran itu di sebut EXO. EXO yang memilki sifat baik atau di alam atas adalah EXO-M dan EXO yang memiliki sifat yang buruk atau di alam bawah adalah EXO-K.
Setelah 484 tahun kemudian, aku melepas Roh pada Kalung Berlian itu tepat pada saat Bulan Purnama. Dimana kau di lahirkan. Aku lepaskan disebuah bak yang berisi air dan roh itu diambil oleh bulan Purnama. Saat cahaya bulan purnama tepat mengarah pada tubuh mu, disitulah Berlian masuk ke tubuhmu. Berlian itu hanya ingin berlindung dari kelahiran EXO-K yang ingin merebutnya dengan kegelapan” penjelasan Kakek itu.
“Oh..sekarang aku mengerti. Jadi aku harus melindungi berlian ini ?” ujar Gong Yin sambil memegang dadanya yag berdetak dengan normal.
“Tidak. Kau tetap harus memberikan Berlian itu pada mereka. Tapi, hal itu harus membuat mereka menyatu kembali”
“Bagaimana caranya ?”
“Kau bisa memikirkan itu” tegas Kakek itu.
“Tapi,kakek masih bisa hidup dalam 5 Abad ini ?” bingung Gong Yin.
“Aku hidup abadi, sampai tugas ku selesai” ujar Kakek itu.
“Setelah tugas itu selesai, apa kakek akan menyerahkan hidup kakek ?”
“Ya” jawab singkat kakek. Dalam keheningan sejenak, tiba-tiba 6 Orang laki-laki menghancurkan pintu kuil itu dan masuk menemui mereka. Kakek dan Gong Yin langsung sentak berdiri melihat 6 Orang laki-laki berjubah hitam itu.
“Berikan gadis itu ?” ujar Kai.
“Tidak” lugas Kakek.
“Kami tidak ingin berurusan denganmu” ucap Se Hun.
“Kalau begitu coba saja” tantang Kakek itu.
Ketika Se Hun ingin membuat angin besar dikuil itu, dinding yang tepat dibelakang Kakek dan Gong Yin di jebol oleh sayap besar. Ya, itu Kris. Kris datang bersama Lu Han. Kris menatap dengan penuh amarah kepada segerombolan EXO-K. Tanpa berpikir panjang lagi, Kris menarik Gong Yin, menggendongnya dan membawanya pergi dengan kedua sayapnya.
Sedangkan disekolah, Min Yeol mencari-cari keberadaan Gong Yin. Ketika sampai di lorong kearah WC, Min Yeol terkejut melihat dinding jendela itu hancur seperti ditabrak segerombolan gajah. Ketika Min Yeol mendekati pintu WC, dia menginjak sebuah Hp milik Gong Yin. Hp itu berdering.
“Hallo ?” angkat Min Yeol.
“Hallo, ada ini Gong Yin ?” Tanya wanita dari telepon itu.
“Bukan. Ini temannya. Ini dengan siapa ?”
“Aku teman Gong Yin. Park Hyu Na. Bisa berbicara dengan Gong Yin ?”
“Maaf. Gong Yin tidak ada. Aku tidak tahu dia dimana”
“Kemana ? apa ada sesuatu yang terjadi dengannya ?”
“Aku tidak tahu. Tapi sepertinya ada hal yang sangat besar sedang mengancam Gong Yin”
Selama Kris membawa Gong Yin pergi dengan terbang, Gong Yin dibuatnya pingsan. Agar dia tidak melihat hal-hal yang membuat Gong Yin depresi. Sesampai di dunia lain, dimana tempat itu adalah pohon Kehidupan mereka. Kris meletakkan Gong Yin di dekat Pohon Kehidupan itu.
“Kenapa kau membawa seorang gadis ? apa dia yang membuat mu merasa terganggu ?” Tanya Chen.
“Hidupnya terancam oleh EXO-K”
“Tapi, kenapa kau membawanya kesini ?” Tanya Lu Han
“Lalu kemana lagi ? aku tidak ingin dia mati karena kejahatan mereka”
“Lagipula kita tidak memiliki urusan dengan gadis ini kan ?” Tanya Lay.
“Jangan bilang kau menyukainya ?” Tanya Lu Han.
“Ya. Aku menyukainya”
“Kau menyukai orang yang salah” lanjut Tao. Setelah Tao berbicara, EXO-K datang menyerang EXO-M.
“Berikan dia dan kami tidak aka mengganggu kalian” ujar Chanyeol.
“Tidak” tegas Kris.
“Berikan saja” ujar Tao.
“TIDAK” teriak Kris.
Tanpa basa basi, Chanyeol menyerang Kris dengan semburan Api dari tangannya. Sebelum api mengenai Kris, Tao menghentikan Api itu. Lu Han menggerakkan akar-akar pohon untuk melilit Chanyeol dengan pikirannya.
“Cepat rebut gadis itu !” perintah D.O kepada Kai. Kai pun menggunakan kekuatannya untuk merebut Gong Yin, yaitu menghilang dengan asap hitam dan muncul di belakang Kai. Kai pun menggendong Gong Yin dan membawanya menghilang. D.O, Chanyeol, Se Hun, Su Ho dan Baekhyun pun meninggalkan EXO-M.
“Ayo kejar mereka !” ujar Kris yang langsung mengejar EXO-K. Kai sudah sampai lebih dulu. Kai langsung meletakkan Gong Yin di bawah Pohon dan mengambil tombak kecil perak. Tombak itu belum mendarat, Kris datang mendorong Kai hingga 30 meter. Saat itulah terjadinya perang antara EXO-K dan EXO-M. Cahaya emas dari daun-daun pohon berjatuhan ke tubuh Gong Yin. Masuk ke Berlian yang ada di jantung Gong Yin. Seluruh tubuh Gong Yin berubah bercahaya keemasan, berambut panjang pirang, dan bergaun emas. Tubuhnya melayang ke udara. Matanya cokelat itu terbuka menatap peperangan yang sedang terjadi itu.
“Hentikan !” teriak Wanita yang adalah bukan Gong Yin. Melainkan Ratu itu.
“Hah..Ratu ?” ujar Kai yang sangat terkejut. Peperangan pun terhenti, mata ter tuju pada Wanita yang cantik jelita itu.
“Hentikan. Sudah cukup. Aku lelah melihat ini. Kalian telah dibutakan. Aku ingin kalian seperti dulu. Bersama. Tanpa pertikaian. Kalian ditakdirkan bersama, bukan bermusuhan. Kalian sudah membuat kehidupan Gong Yin berantakan. Sekarang lakukanlah ritual itu. Aku akan memberikan berliannya” jelas Ratu itu.
“Maafkan kami Ratu” mohon Kris.
Roh Ratu itu pun keluar dari tubuh Gong Yin dan masuk kedalam Pohon kehidupan itu. Tubuh Gong Yin tergeletak di bawah Pohon. 12 Orang itu pun mengelilingi Pohon dan mulai melakukan ritual. Ritual di pimpin oleh Kris.
“Careless, careless. Shoot anonymous, anonymous. Heartless, mindless” 
Ritual sudah dilakukan, kehidupan EXO pun menjadi lebih baik dan berjalan seperti mausia biasa.
************************************
“Hah ?” Gong Yin terbangun dari tidurnya. Gong Yin tertidur diatas meja.
“Kau sakit ?” ujar Min Yeol.
“Hah..aku bermimpi”
“Mimpi apa ?”
“Mimpi…” ujar Gong Yin menatap bangku disebelahnya dan dibelakangnya. “Eh, bangku itu kosong ?”
“Kan itu sudah lama kosong. Kau lupa ?”
“Ah, tidak kok. Heh..” ujar Gong Yin.
Mereka pun pulang sekolah. Seperti biasa, Gong Yin pergi untuk bekerja ke toko buku.
“Permisi, saya ingin mencari buku Fiksi” ujar suara seorang laki-laki.
“Oh, buku itu habis. Mungkin…” Gong Yin terdiam saat melihat wajah laki-laki itu. Dia adalah Kris.
“Kris ?” ujar Gong Yin.
Kris hanya tersenyum lembut melihat Gong Yin.

TBC...

Close Song: EXO – What is Love ?

Terima kasih sudah membacanya. Mohon maaf jika ada kesalahan atau apa pun itu yang membuat kalian tidak nyaman. Mohon kritik dan sarannya, ya ? Tunggu di kelanjtannya ya... ^o^ see you next time, Annyeonghaseyo…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar