“Let’s Dance 2”
Author : Han
Hyo Mi
Main cast : Kang Hyun Ae as
Novi & Kyuhyun
Sups cast : BoA, Choi Siwon, &
Leeteuk
Genre : Romantic
Sountrack : 4Minutes_What’s
your name?
Part 2
ANNYEONGHASEYO~ akhirnya author
kembali dengan ff lanjutan dari request dari Novi chingku. Sudah 4 bulan author
istirahat bikin ff huhuhu T,T sedih juga. Padahal selama itu, bermacam-macam
inspirasi ff melintas. Tapi, gara-gara jalannya terlalu mulus, ngilang deh
idenya #gubrak di kira jalan tol ape?. Gak ape-ape, nih author bikin lagi.
Nah…jadi silahkan di baca dan dinikmati. Kalau sudah silahkan di buang di
tempatnya yah #lo kira sampah. Yuks..cekidot >///<
^^^^^^^^^^
Matahari
pagi mulai menampakkan cahayanya. Tak terasa sudah 3 tahun berlalu setelah Hyun
Ae menang di Audisi Dance oleh BoA di SMAnya. Disela-sela gorden apartemen
sederhana SM Entertainment itu, cahaya matahari dapat menembus gorden itu.
Sekarang kita lihat apa yang sedang dilakukan gadis cantik berbakat didalam
apartemen itu…
“Argh….” Hyun Ae mengusap wajahnya
dengan kedua tangannya.
“Ah…jam berapa ini?” Tanya Hyun Ae
seraya mengambil wakernya.
“MWO?? ANDWE!! AKU TERLAMBAT!!” Hyun
Ae berteriak seraya bangkit dari tempat tidur dan mengambil handuk.
Dalam
10 menit, Hyun Ae siap menuju kantor SME untuk berlatih. Yups, sekarang ia
menjadi penari latar BoA. Dia memulai training untuk debutnya sebagai penari
latar. Gajih untuk menjadi penari latar juga besar untuknya.
Hyun
Ae terus berlari tanpa henti menuju kantor SME. Sampai-sampai roll rambut masih
ada di poninya. Sesampai di SME, Hyun Ae langsung menuju tempat latihan BoA.
“Huft…apa…apa aku terlambat?” Tanya
Hyuna Ae terengah-engah.
“Ani. Hanya 15 menit sudah berlalu”
jawab salah satu teman penari latarnya.
“Ah...mi~ mianhae” ucap Hyun Ae
menundukan badanny dengan menyesal.
“Ya sudah, kajja! Kita ulang
latihannya dan… lepaslah roll rambut mu itu” ujar BoA setengah tertawa.
“Hah? Ah…hahaha” Hyun Ae hanya terkekeh
dan menarik roll rambutnya.
Mereka
pun memulai latihannya bersama. Setelah cukup 3 lagu dari BoA dilatih, mereka
pun beristirahat. Hyun Ae langsung menghampiri tasnya yang tergeletak di kursi.
BoA mengikutinya duduk di bangku bersama Hyun Ae.
“Kenapa akhir-akhir ini kamu sering
terlambat latihan?” Tanya BoA seraya memberikan sekaleng minuman soda.
“Gomawo. It…itu, karena aku masih
street dance bersama teman-teman ku malamnya” jawab Hyun Ae ragu-ragu.
“Seharusnya, kau harus istirahat
kalau malamnya. Kau tau, sebentar lagi kita akan mengadakan konser Solo ku di
Tokyo Dome?”
“Ne, arraseoh”
“Istirahatlah untuk beberapa minggu
ini. Bulan depan kita akan berangkat ke Jepang. Jangan kecewa kan aku. Aku
berharap padamu” ujar BoA seraya memusut lembut pundak Hyun Ae.
“Ne, aku tidak akan mengecewakanmu”
jawab Hyun Ae tersenyum.
BoA
pun bangkit dari duduknya dan meninggal Hyun Ae. Dipikiran Hyun Ae terlintas
tentang Leeteuk dan Siwon 3 tahun lalu. Sejak saat Audisi itu, ia tidak pernah
bertemu dengan mereka berdua.
~Back to 3th
years ago~
“Hyung selalu saja
mengambil apa yang seharusnya menjadi milik ku!” ujar Leeteuk membentak Siwon.
“Apa maksud mu?” Tanya
Siwon.
“Mulai dari kasih
sayang Eomma, sekarang ini yang kau ingin melakukan lagi?” Tanya Leeteuk dengan
nada tinggi.
“Apa maksud mu? Aku
tidak mengerti. Apa yang ku rebut dari mu?” Tanya Siwon.
“Apa yang mereka bicarakan? Aku
benar-benar bingung. Apa hubungan Siwon dengan Leeteuk. Kasih sayang Eomma? Apa
maksud semua ini?” pikir Hyun Ae.
“Mulai sekarang jangan
pernah panggil aku saengmu lagi!” teriak Leeteuk meninggalkan kami berdua.
“Saeng?” Tanya Hyun Ae
bingung.
“Leeteuk! Jakanman.
Hah…” Siwon menghela nafas.
“Kalian bersaudara?”
Tanya Hyun Ae.
“Ne... Dia Saeng
tiriku”
“Sa~ saeng? Ta~ tapi
aku tidak pernah melihat kalian bersama-sama”
“Dia tidak pernah
setuju Eommanya menikah dengan Appaku. Makanya sampai sekarang aku belum bisa
akrab dengannya” jawab Siwon.
~Back to 3th years
ago Finish~
“Hah…kenapa aku memikirkan masalah
itu? Lagi pula aku tidak ada hubungannya dengan mereka. Mereka hanya masa lalu
yang membuat semuanya rumit. Tapi, ngomong-ngomong sekarang mereka dimana yah?
Bagaimana kabar mereka?” seribu pertanyaan di kepala Hyun Ae.
Sore
mulai menyelimuti langit. Hyun Ae berjalan santai menuju tempat tinggalnya.
Dengan wajah yang murung, Hyun Ae mengambil Handphonenya di saku celananya. Ia
menekan kontak nomor Taemin.
“Yoboeseyo?” ucap Hyun Ae.
“Yoboeseyo. Wae Hyun
Ae?” Tanya Taemin.
“Aku cuman ingin bilang sesuatu.
Aku…aku ingin beristirahat untuk 2 bulan ini. Tap~ tapi, ak…” kata-kata Hyun Ae
terpotong.
“Ne, arrseoh. Kau
memang harus beristirahat. Kau akan sakit jika memaksakan diri” ucap Taemin.
“Gomawo” ucap Hyun Ae.
“Ne, cheonmanayo” jawab Taemin lembut.
“Huft…ku kira dia akan marah.
Beruntung aku punya teman seperti mereka. Hehemh” Hyun Ae menutup teleponnya
dan tersenyum.
Pagi
besoknya, Hyun Ae bangun cukup pagi karena istirahat yang cukup. Ia membuka
jendela apartemennya yang langsung menuju balkon itu. Ia keluar dan menyirami
bunga-bunga di balkonnya. Ia mendengar suara berisik dari apartemen seberang.
“Sepertinya ada yang pindah ke
apartemen seberang. Siapa yah?” ujar Hyun Ae seraya melirik ke seberang sambil
memegang pot bunganya.
Tiba-tiba
tatapan mata Hyun Ae terhenti pada seseorang. Seseorang yang tengah mengangkat
sebuah sofa yang cukup besar di ruang keluarga. Hyun Ae terus mempertajam
tatapan matanya untuk melihat siapa itu.
Deg~
Ternyata
dia seorang laki-laki. Laki-laki itu tiba-tiba menyadari keberadaan Hyun Ae yang
sedang menatapnya dari seberang. Hyun Ae tak dapat bergerak atau sudah membeku
di tempat karena tatapan mata laki-laki itu. Tangannya gemetara dan…
PRAANG
“Hah…bunga ku! Aduh…” ujar Hyun Ae
mencoba membersihkan pecahan pot bunga yang terbuat dari tanah liat itu.
“Auw…ah, berdarah” ujar Hyun Ae
seraya berdiri saat melihat tangannya berdarah. Ia masuk ke dalam apartemennya
untuk memebersihkan jarinya yang terluka.
“Eish…gara-gara ngeliat tuh namja
aja tangan aku sampai berdarah kayak gini” ujar Hyun Ae sambil mencuci jarinya
yang terluka.
“Ah…beras sudah habis. Aku harus ke
toko dulu sebelum latihan” ujar Hyun Ae saraya mengambil jaket, syal dan sepatu
bootsnya. Sebelum ia keluar rumah, ia menutup gordennya. Sentak laki-laki yang
sedari mencari tahu siapa Hyun Ae, terkejut melihatnya.
Setelah
merasa cukup dengan beberapa belanjaannya, Hyun Ae bergegas pulang. Setelah
beberap langkah, Hyun Ae berhenti untuk mengistirahatkan pundaknya merasa pegal
itu. Bagaimana tidak, beras yang ia bawa seberat 10 kg di tambah beberapa
belanjaanya yang lainnya.
“Wah…brosur apa itu?” Hyun Ae yang
melihat sebuah gambar sejenis dansa dari kejauhan. Ia menghampiri brosur yang
terpasang di dinding pagar sebuah rumah itu.
“Pentas Festival Salsa” ucap Hyun Ae
bersamaan dengan suara seseorang. Sentak Hyun Ae langsung menatap orang di
sampingnya itu.
“Ah…kau?” ujar laki-laki kurus,
tinggi dan berambut yang tertata rapi itu.
“A~ i~ e~” Hyun Ae tak dapat
berkata-kata karena melihat wajah laki-laki itu. Ia merasa sekujur bibirnya
membeku seketika saat laki-laki itu menatapnya. Jantugnya pun berdetag cepat.
“Kau tertarik ikut festival salsa
itu?” Tanya laki-laki itu.
“Ak~ Aku?”
“Ne. Siapa lagi? Disinikan hanya
kita berdua saja” ujar laki-laki itu.
“Kita berdua saja? Dia
bilang begitu?” pikir Hyun Ae melayang.
“Eotte?” Tanya laki-laki itu lagi.
“Hah? Oh…ne. Kau?” Tanya Hyun Ae.
“Molla” jawab singkat laki-laki itu.
“Ah… aku duluan” ucap Hyun Ae
membuyarkan pikirannya dan kembali mengangkat belanjaannya.
“Butuh bantuan?” Tanya laki-laki itu
mencoba meraih belanjaan Hyun Ae.
“Ah, ani, ani. Gwaencana” jawab Hyun
Ae menolak.
“Jari mu terluka yah? Apa gara-gara
pot bunga tadi?” Tanya laki-laki itu menyadarinya.
“Ah…itu…” kata-kata Hyun Ae
tersendat.
“Aku baru pindah di apartemen itu.
Jeneun Cho Kyuhyun imnida” ujar laki-laki bernama Kyuhyun itu dengan ramahnya.
Kyuhyun pun mengambil beras yang berada di tangan Hyun Ae.
“Oh, jenuen Kang Hyun Ae imnida”
jawab Hyun Ae.
Mereka
pun berjalan bersama menuju apartemen Hyun Ae. Sesampai di lantai 4, mereka
menuju apartemen nomor 402 milik Hyun Ae.
“Gomawo. Mianhae merepotkanmu” ucap
Hyun Ae sopan.
“Ne. Gwaencana. Itulah peran seorang
tetangga” jawab Kyuhyun tersenyum.
Hyun
Ae pun masuk ke dalam apatemennya dan meninggalkan Kyuhyun. Setelah membuat
sarapan pagi, Hyun Ae bergegas ke SME untuk latihan lagi. Ia tidak ingin
terlambat lagi.
“Yaps, latihan sampai di sini dulu.
Sampai ketemu besok” ucap BoA kepada semua rekannya.
“Ne” jawab mereka serentak.
“Huft…” Hyun Ae menghela nafas
panjangnya.
“Gomawo, sudah bekerja keras” ucap
BoA pada Hyun Ae.
“Ne, cheonma” jawab Hyun Ae
tersenyum.
Hyun
Ae meraih tasnya dan berjalan keluar gedung SME untuk pulang. Ketika membuka
pintu kantor SME, ia terkejut dengan suguhan pemandangan tak asing. Seorang
laki-laki tampan dengan stelan jas di lapisan kaos oblong. Ia terdiam sambil
masih memegang ganggang pintu kantor SME.
“Aku ingin masuk” ucap laki-laki itu
mengisyaratkan.
“Ah, ne” jawab Hyun Ae menjauh dari
pintu.
“Apa kabar?” ujar laki-laki itu
setelah membuka pintu kantor SME itu.
“Ba~ baik. Bagaimana dengan mu,
Siwon?” Tanya Hyun Ae gagap.
“Baik. Lama tak bertemu”
“Ne. Sudah 3 tahun berlalu sejak
itu” jawab Hyun Ae.
“Mianhae. Aku tidak pamit untuk
pergi untuk saat itu”
“Ah, gwaencaayo. Yang berlalu,
biarlah berlalu”
“Bagaimana untuk menembus rasa
maafku, kita makan diluar malam ini. Aku yang traktir” tawar Siwon.
“Emh…” Hyun Ae berpikir.
“Please! Anggap saja untuk
melepaskan kerinduan ku padamu” Siwon memohon.
“Hah?” Hyun Ae tercengang dengan
kata-kata Siwon.
“Yah? yah?” Siwon berharap.
“Baiklah” jawab Hyun Ae tersenyum.
“Yes! Aku jemput jam 7 malam. O.k?”
“Ne. Ok…aku tinggal di apartemen SME
ini, lantai 4 nomor 402”
“Ok” jawab Siwon tersenyum.
Sepanjang
pulang, seribu pertanyaan seputar Siwon menumpuk di kepalanya. Kenapa? Ada apa?
Bagaimana? Apa yang terjadi? Apa yang dilakukannya sekarang? Itulah yang ada
dikepala Hyun Ae. Mungkin bisa lebih dari itu.
Sesampai
di apartemen, ia melihat Kyuhyun berdiri di depan kamar apartemennya. Ia tampak
heran melihat tangan Kyuhyun yang ragu untuk menekan bel apartemennya.
“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya
Hyun Ae.
“Hah? Hyun Ae? Ini…aku…” ujar
Kyuhyun sambil memegang sebuah brosur Festival Salsa.
“Ouh…kau ingin ikut Festival Salsa
itu?”
“Ne. Tapi, aku belum punya partner”
“Lalu?”
“Maukah kau menjadi partner ku?”
“Partner mu?”
“Ne. Please!” Kyuhyun memohon.
“Ah…itu…”
“Ayolah aku mohon!”
“Tapi, bukankah, kau tidak berminat
waktu itu?”
“Setelah aku pikir-pikir, aku ingin
mengikutinya”
“Oh, baiklah. Aku mau” jawab Hyun
Ae.
“Yes! Gomawo Hyun Ae” ujar Kyuhyun
riang sambil menjabat tangan Hyun Ae. Hyun Ae hanya dapat membalas laki-laki
yang selalu membuatnya membeku di tempat itu dengan tersenyum.
Jam
06.45 Pm, Hyun Ae sudah siap menunggu Siwon menjemputnya. Ia memakai celana
jeans, baju sweater, syal dan topi rajutan. Hyun Ae memang lebih senang memakai
jeans. Karena ia merasa itu lebih nyaman dan baik untuknya.
TING TONG
“Ah, ne” jawab Hyun Ae sambil meraih
sepatu bootsnya.
“Kajja!” ajak Hyun Ae setelah
membuka pintunya untuk Siwon.
Mereka
pun menuju parkiran mobil Siwon yang terletak tidak jauh dari apartemen Hyun
Ae. Sesampai di parkiran mobil Siwon, Siwon langsung membukakan pintu mobilnya
untuk Hyun Ae. Hyun Ae hanya tersenyum dan masuk ke dalam mobil.
Sesampai
di Restoran, lagi-lagi Siwon membukan pintu untuk Hyun Ae. Hyun Ae merasa
malu-malu menatap Siwon. Ia merasa sedikit aneh jika ia diperlakukan seperti
itu. Mereka pun menuju ke dalam Restoran.
“Duduklah!” ujar Siwon menarik kursi
untuk Hyun Ae.
“Gomawo”
“Ne”
“Ini buku menunya” ujar seorang
pelayan.
“Ne. Emh…aku pesan pasta pedas ini
dan minumannya…anggur biasa saja” ujar Siwon mengembalikan buku menunya.
“Aku juga” jawab Hyun Ae juga
mengembalikan buku menunya.
“Apa yang kau kerjakan sekarang?”
Tanya Siwon memulai pembicaraan.
“Yah, seperti impian ku. Aku akan
debut menjadi penyanyi solo seperti BoA. Tapi, sekarang aku masih training
sebagai penari latarnya” jawab Hyun Ae.
“Ouh…lalu kapan kau debut?”
“Setelah BoA mengadakan konsernya di
Tokyo Dome” jawab Hyun Ae.
“Ini pesanannya! Silahkan dinikmati”
ujar pelayan itu setelah mengantarkan makanan mereka ke meja.
“Ne. Khamsahamnida” ucap Siwon dan
Hyun Ae bersamaan.
“Lalu, mengapa kau menghilang begitu
saja setelah Audisi itu?” Tanya Hyun Ae memulai makan malamnya.
“Itu…setelah audisi itu, aku
berangkat ke New York untuk melanjutkan sekolah ku di sana. Aku belajar bisnis
disana. Karena, ayah ku meminta ku untuk melanjutkan bisnisnya” jawab Siwon.
“Oh…lalu, Saengmu Leeteuk?” ujar
Hyun Ae yang mengejutkan Siwon.
“Hah? Hahaha, dia baik-baik saja.
Dia sangat sibuk akhir-akhir ini” jawab Siwon santai.
“Dimana dia sekarang?” Tanya Hyun Ae
yang begitu penasaran.
“Di Seoul”
“Seoul?”
“Hemh…kau tidak pernah bertemu
dengannya?”
“Ani. Kami tidak pernah bertemu
sekali pun” jawab Hyun Ae dengan nada datar.
“Oh…Baiklah. Mari kita nikmati makan
malam kita” ujar Siwon mencoba menghentikan pembicaraan mereka.
^^^^^^^^^^
TING TONG TING TONG
“Huaamp…siapa hari minggu seperti
ini menggangguku?” ujar Hyun Ae meraih jam wekernya dari tempat tidur.
TING TONG
“Ne. Jakkanmanyo!” ucap Hyun Ae
setengah emosi.
“Ne. Siap… Kyuhyun?” ujar Hyun Ae
membulatkan matanya saat melihat laki-laki tinggi, kurus dan tampan itu
sumringah padanya.
“Kajja!” ujar Kyuhyun menarik sikut
Hyun Ae.
“YAA! Ige moya?” Hyun Ae melepaskan
pegangan Kyuhyun.
“Bukankah kita harus latihan untuk
festival itu?”
“Mwo? Sekarang?”
“Ne. Kapan lagi? Waktu kita hanya 3
minggu saja lagi. Kajja!” Kyuhyun mencoba menarik lengan Hyun Ae.
“YAA! Aku baru saja bangun. Masa aku
keluar seperti ini?” ujar Hyun Ae sedikit membentak.
“Emh…sana! Kau cuci mukamu, sikat
gigimu dan pakai jaketmu. Kajja!” Kyuhyun mendorong Hyun Ae masuk ke dalam
kamarnya.
“Yaa…dasar namja aneh. Rumah rumah siapa,
asal dorong orang saja” ucap Hyun Ae setengah mengomel.
Setelah
selesai merapikan dirinya, ia segera mengambil jaket, syal dan topinya. Ia
membuka pintu apartemennya dan melihat sosok laki-laki yang sedari menunggunya.
“Kajja!” ajak Kyuhyun. Mereka pun
menuju tempat latihan bersama.
“Kita mau kemana?” Tanya Hyun Ae
memecahkan keheningan.
“Ke tempat kita latihan” jawab
Kyuhyun dengan tetap melihat ke depan dan tersenyum.
“Ne. Aku tahu. Maksud ku dimana?”
Tanya Hyun Ae mulai bosan.
“Kita sampai!” ujar Kyuhyun dengan
riang.
“Ne? Hah? Di situ?” tunjuk Hyun Ae
ketempat sebuah gedung latihan menari yang besar dan mewah.
“Ani. Disitu!” tunjuk Kyuhyun
sebaliknya.
“MWO?? Itukan gudang bekas” ujar
Hyun Ae.
“Memang. Aku sengaja memilihnya
karena sudah tidak digunakan lagi. Jadi, sebelum latihan, kita akan
bersih-bersih dulu”
“Hah…benar-benar deh” ujar Hyun Ae
menepuk jidadnya.
“Kajja!” ujar Kyuhyun menarik sikut
Hyun Ae. Hyun Ae hanya diam dan pasrah.
Mereka
pun masuk ke dalam gudang yang cukup besar seperti Aula itu. Sangat berantakan,
jelek dan berdebu. Mereka tampak bingung untuk memulainya darimana.
“Hah…kau angkat barang-barang itu ke
pinggir. Aku akan menyapu dan melap semua debunya” ujar Hyun Ae menunjuk kearah
perabotan tua tak beraturan di tengah gedung itu.
“Ne” jawab Kyuhyun yang langsung
bergerak.
Kyuhyun
perlahan memindahkan kursi-kursi dan kardus disana ke pinggir ruangan.
Sedangkan Hyun Ae, ia membersihkan seluruh debu di lantai dan di dinding. Satu
jam berlalu sudah, setengah ruang itu mulai bersih dan rapi. Keringat mereka
mulai bercucuran.
“Aku haus. Kau lanjutkan dulu
membersihkannya, aku akan cari minuman keluar” ujar Hyun Ae memasangkan
jaketnya.
“Ne. Belikan aku juga!” ujar
Kyuhyun.
“Ne, ne” jawab Hyun Ae seraya
keluar.
Hyun
Ae pun mencari orang yang menjual minuman disekitar. Ia melihat ada seseorang
yang menjajakan minuman di pinggir jalan seberang gedung. Ia langsung menuju
kesana.
“2 Gelas teh es yah?” ujar Hyun Ae
memesan seraya mengambil uangnya di saku jaket.
“Kok dingin-dingin beli es?” Tanya
penjual itu.
“Habis bekerja. Jadi, kami butuh
yang dingin-dingin” jawab Hyun Ae.
“Oh…ini” penjual itu memberikan 2
gelas es teh.
“Ini uangnya. Khamsahamnida” ujar
Hyun Ae sambil membalikkan badannya.
BUUUK
“Ah…” Hyun Ae terkejut saat es teh
yang ia bawa tertumpah di jaketnya.
“Gwaencanayo?” Tanya seseorang yang
bersuara laki-laki itu.
“Ah, gwaencana…HAH?? Lee…Leeteuk?”
ujar Hyun Ae terkejut.
“Hyun Ae? Eh...gwaencanayo? Jaketmu
basah”
“Aniyo. Gwaencanayo. Lagipula hanya
sedikit saja”
“Eh…mari duduk sebentar” ujar
Leeteuk mengajak Hyun Ae.
“Apa kabar?” Tanya Hyun Ae dan
Leeteuk bersamaan.
“Ah, kau saja duluan” ujar Hyun Ae
dan Leeteuk bersamaan lagi.
“Hahaha” Hyun Ae dan Leeteuk
terkekeh bersamaan.
“Aku baik-baik saja” ujar Hyun Ae.
“Aku juga. Lama kita tidak bertemu.
Padahal kita ada di Seoul” ujar Leeteuk.
“Ne. Kita terlalu sibuk”
“Sekarang kau sibuk apa?” Tanya
Leeteuk.
“Sebagai training SME”
“Wah…berarti kau akan debut?”
“Ne. Setelah kepulangan ku dari
Jepang dengan BoA”
“Hebat!” ujar Leeteuk terdengar
canggung.
“Untuk siapa?” Tanya Leeteuk
menunjuk 2 gelas teh es milik Hyun Ae.
“Untuk ku dan temanku” jawab Hyun
Ae.
“Oh, ya sudah. Temanmu pasti
menunggumu” ujar Leeteuk yang bangkit dari duduknya.
“Kau mau kemana?” Tanya Hyun Ae.
“Aku masih memiliki pekerjaan.
Kenapa? Kau ingin bertemu lagi?”
“Ah…eh, ne. Ada banyak yang ingin ku
tanyakan kepadamu” ujar Hyun Ae yang juga bangkit dari duduknya.
“Baiklah. Temui aku pada hari rabu
sore di sini jam 4 Pm. ON TIME!” ujar Leeteuk yang kemudian pergi begitu saja.
“Hemh…di pergi begitu saja” ujar
Hyun Ae yang kembali ke gudang.
“Kyuhyun?” panggil Hyun Ae mencari
Kyuhyun.
“Ne” jawab Kyuhyun yang sedang
memindahkan kardus ke pinggir dinding.
“Ini!” Hyun Ae memberikan segelas
teh es.
“Gomawo” ujar Kyuhyun yang duduk di
lantai. Hyun Ae pun ikut duduk di lantai juga.
“Semuanya beres. Setelah
beristirahat, kita langsung latihan” ujar Kyuhyun.
“Ne” jawab Hyun Ae pasti. Setelah
mereka beristirahat, mereka lagsung memulai latihan dari dasar.
“Itu…aku tidak bisa menari” ujar
Kyuhyun pelan.
“MWO?? Kenapa kau mau ikut festival
itu?” Hyun Ae yang tampak shock.
“Karena…ajari saja aku. Kau
bisakan?” ujar Kyuhyun mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Ne, ne. Kita mulai dari gerakan
dasar dulu” ujar Hyun Ae mengambil posisinya.
Hyun
Ae mengambil posisi di depan Kyuhyun agar Kyuhyun bisa mengikutinya dengan
mudah. Kyuhyun dengan cermat mengikuti setiap gerak Hyun Ae. Dua jam sudah
berlalu mereka latihan dan mereka memilih untuk beristirahat.
“Hah…kita cukup sampai disini saja.
Aku lelah. Besok aku harus latihan lagi untuk di SME. Kita ketemu lagi besok di
sini setelah aku bertemu dengan temanku” ujar Hyun Ae beranjak pergi.
“Darimana aku tahu kau ada disini
nanti?” ujar Kyuhyun.
“Eh…baiklah. Aku minta nomor Hp mu”
ujar Hyun Ae memberi ponselnya.
“Ini!” ujar Kyuhyun setelah menulis
nomer Hp-nya.
“Baiklah. Sampai ketemu besok.
Annyeong~” ujar Hyun Ae keluar dari gudang itu.
^^^^^^^^^^
“Heh…lama sekali dia” ujar Hyun Ae
yang sedari melihat jam tangannya terus. Hyun Ae sudah menunggu sejak jam 4 Pm.
Tapi, sejarang sudah jam 5 Pm.
“Hyun Ae!” ujar seseorang berteriak
dari kejauhan.
“Kau benar-benar telat!” ujar Hyun
Ae agak kesal.
“Mianhae. Mobilku harus masuk
bengkel karena harus ganti oli” ujar Leeteuk.
“Baiklah. Sekarang kita kemana?”
ujar Hyun Ae bangkit dari duduknya.
“Duduk di sana saja sambil minum
kopi hangat” jawab Leteuk menunjuk sebuah caffe pinggiran.
“Apa yang kau kerjakan sekarang?”
ujar Hyun Ae langsung to the point.
“Aku? Sebagai kreografi Dance para
artis papan atas” jawab Leeteuk sambil memberikan segelas kopi susu hangat.
“Jinjja? Wah…ternyata kau lebih
sukses dari aku” puji Hyun Ae sedikit menyindir.
“Wae? Kau iri?”
“Ani. Siapa yang iri? Lagi pula
sebentar lagi aku akan debut. Looo” Hyun Ae menjulurkan lidahnya.
“Hahaha, kau ini. Baru bertemu saja
sudah memancingku” ujar Leeteuk meminum minumannya.
“Kenapa kau tiba-tiba menghilang,
hah?” ujar Hyun Ae.
“Wae? Kau merasa kehilanganku? Kau
merindukan ku?”
“ANIYO. Kenapa kau bertanya seperti
itu?”
“Hahaha. Aku hanya bercanda saja
kok” ujar Leeteuk terkekeh.
Beberapa
menit mereka berbicara dan berbagi kisah selama 3 tahun lamanya. Mereka begitu
terlihat akrab dari yang sebelumnya. Yah, karena mereka dewasa. Tapi, tetap
saja mereka sering bertengkar seperti dulu.
Pukul
sudah menunjukkan jam 6 Pm. Hyun Ae mengakhiri pertemuan mereka. Hyun Ae
mengirim pesan kepada Kyuhyun untuk bertemu di gudang.
“Aku pergi dulu” ujar Hyun Ae
berpamitan.
“Oh, ne. Perlu ku antar?”
“Ani. Tempatnya tidak jauh dari sini
kok” jawab Hyun Ae mencoba menolak.
Hyun
Ae pun pergi menuju gudang latihan. Tanpa di sadari, sebuah mobil melintas
menuju Leeteuk. Mobil itu berhenti tepat di depan Leeteuk.
“Kita makan malam diluar saja” ujar
suara laki-laki dari dalam mobil itu.
“Ne. Oh ya, kapan kita menjenguk
Kyuhyun?” ujar Leeteuk masuk ke dalam mobil yang menjemputnya.
“Dia sibuk. Nanti akan kuhubungi
jika dia sudah tidak sibuk” jawab laki-laki itu seraya mengendarai mobilnya.
“Nah…sekarang kita mulai ketingkat
kedua. Kau pegang pinggang ku” ujar Hyun Ae yang memindahkan tangan kanan
Kyuhyun ke pinggangnya.
“Dan…tangan kanan mu kesini” ujar
Hyun Ae meraih tangan kiri Kyuhyun dengan tangan kanannya.
“Kita mulai perlahan dengan kaki.
Jika kaki ku maju, kaki mu mundur. Jika, kaki ku mundur kakimu maju. Sebaliknya,
jika kaki ku ke kanan kau ke kiri, jika aku ke kiri kau ke kanan. Karena posisi
kita berbalikkan” jelas Hyun Ae.
“Ne, arraeseoh” jawab Kyuhyun penuh
keyakinan.
“Siap, 1, 2, 3,…” ujar Hyun Ae
memulai dengan hitungan. Perlahan tapi pasti. Itulah yang dilakukan keduanya.
Mereka benar-benar menghayati posisi dan peran mereka saat itu. Sampai-sampai
mereka terbawa suasana.
“Omo~ Kenapa jantungku
bedetag kuat? Aku tidak bisa begini. Wajahku bisa memerah nanti” ujar Hyun Ae mencoba
tidak gugup di hadapan Kyuhyun.
“AUW~” keluh Kyuhyun yang kakinya
terinjak Hyun Ae.
“Akh…mi~ mianhae. Gwaencanayo?” ujar
Hyun Ae yang khawatir.
“Gwaencana. Kajja kita lanjutkan!”
ujar Kyuhyun mencoba tersenyum.
“Ne” jawab Hyun Ae.
“Hah…kita cukup dulu” ujar Kyuhyun
kewalahan.
“Aku juga. Aku ingin pulang. Badan ku
remuk” ujar Hyun Ae memukul-mukul pundaknya.
“Kesini aku pijatkan” ujar Kyuhyun
mendekati Hyun Ae.
“Akh…ANDWE!!!” Hyun Ae langsung
menjauh. Kyuhyun spontan bingung dengan sikap Hyun Ae.
“Kajja, kita pulang!” ujar Hyun Ae
bangkit dari duduknya.
“Jakanman!” ujar Kyuhyun meraih
tangan Hyun Ae.
“Wa~ wae?”
“Kita cari makanan dulu. Aku traktir
deh” ujar Kyuhyun.
“Makanan?”
“Ne. Kajja!” ujar Kyuhyun yang
langsung berdiri dan langsung menarik lengan Hyun Ae keluar gedung.
Mereka
pun mencari jajanan pinggiran jalan di sekitar Myeondong. Sesampai di tempat
gorengan khas korea, mereka langsung mengambil beberapa gorengan tersebut
dengan piring dan duduk di sebuah bangku.
“Emh…mashita!” ujar Hyun Ae yang
membuat wajahnya semakin imut.
“Emh…” ujar Kyuhyun yang juga merasa
itu enak.
“Dingin-dingin seperti ini memang
enak makan gorengan kentang ini” ujar Hyu Ae.
“Itu, kalau boleh tau, kau berasal
darimana?” Hyun Ae bertanya.
“Aku? Aku dari Spanyol. Aku baru
saja lulus kuliah disana” jawab Kyuhyun tersenyum. Tanpa, disadari Hyun Ae juga
tersenyum.
“Lalu, kenapa kau kesini?”
“Akukan orang korea. Aku merindukan
kampung halaman ku ini. Lagi pula semua keluarga ku disini” jawab Kyuhyun
sedikit terkekeh.
“Ouh…kalau boleh tau, kau memiliki berapa
bersaudara?”
“3. Satu dari Appa tiriku &
satunya lagi dari Eommaku” jawab Kyuhyun sambil memakan gorengannya.
“Ouh…berarti kau 2 bersaudara dan
memiliki 1 saudara tiri”
“Ne. Kami bertiga laki-laki semua
dan mereka baik dan sangat menyayangi ku” jawab Kyuhyun begitu bahagia.
“Kau sendiri, kau punya keluarga,
saudara atau orang tua?” ujar Kyuhyun.
“Aku hanya tinggal bersama Eomma ku.
Itu pun dulu, sebelum aku menjadi training SME. Beliau sudah meninggal 2 tahun
yang lalu. Appa dan Eomma ku bercerai saat aku masih kecil. Sekarang Appa sudah
menikah dan memiliki 2 orang anak. Aku tidak pernah lagi bertemu dengan Appaku.
Aku hanya mendengar kabar angin saja tentang Appaku. Lagipula dia juga tidak
pernah memperdulikan ku dan Eomma. Eomma meninggal saja mungkin dia tidak tahu.
Aku merasa aku memang hidup di takdirkan untuk sendiri” jawab Hyun Ae tampak
murung.
“Ani. Kau masih punya orang-orang
yang menyayangimu di sekitarmu” jawab Kyuhyun mencoba menghibur.
“…” Hyun Ae hanya diam dan menatap
Kyuhyun dengan ekspresi datar.
“Wa~ wae?” ujar Kyuhyun gagap.
“Ani” jawab Hyun Ae datar.
“Hyun Ae?” panggil Kyuhyun
tiba-tiba.
“Hemh” jawab Hyun Ae yang langsung
menatap Kyuhyun.
“Diamlah. Itu ada…” ujar Kyuhyun
mendekati wajah Hyun Ae.
“Wa~ wae?” ujar Hyun Ae gagap dan mendorong
kepalanya ke belakang.
“Diamlah” ujar Kyuhyun dengan tangan
ingin menyentuh wajah Hyun Ae.
“Ah, sudah malam. Aku harus pulang”
ujar Hyun Ae yang bangkit dari duduknya.
“Annyeonghaseyo” ujar Hyun Ae
berpamitan dan bergegas pergi.
Tubuh
Hyun Ae terasa benar-benar remuk saat itu. Sesampai di apartemen, ia langsung
melepas jaket, syal, topi dan sepatunya. Ia lempar tubuhnya ke kasur dan
mencoba tidur.
Drrrt, Drrrt
“Eh…yoboeseyo?” ujar Hyun Ae
mengangkat teleponnya.
“Bangun, bangun!” ujar suara laki-laki
yang ia kenal.
“Mwoya, Leeteuk? Kau mengganggu
saja” ujar Hyun Ae yang hendak mematikan teleponnya.
“YAA! JAKANMAN!! Cepat
bangun! aku tunggu di tempat kemarin kita minum kopi. SEKARANG!” Leeteuk berteriak.
“Wae?” Tanya Hyun Ae sedikit
membentak.
“Ppali!” ujar Leeteuk
berteriak.
“Ne, ne” jawab Hyun Ae yang juga
berteriak.
Hyun
Ae pun dengan malasnya mencuci wajahnya dan menyikat giginya. Ia meraih jaket,
syal dan topinya. Dengan tak semangat memasang sepatunya dan mengikat rambutnya.
“Wae?” Tanya Hyun Ae yang sudah
sampai di tempat Leeteuk maksud.
“Hahaha, kau kenapa, hah? Masih
belum sadar dari tidur yah?” Leeteuk tertawa lebar.
“Wae? Apa yang lucu, hah?”
“Kau masih pakai baju tidurmu”
“Heh? MWO?? Argh…andwe, aku pulang
dulu. Aku harus mengganti pakaian ku”
“Ah…ani ani. Kajja kita berangkat!”
ujar Leeteuk yang masih tertawa sambil menarik lengan Hyun Ae.
Mereka menunggu di
Halte Bus yang bertujuan Ilsan Lake Park. Hyun Ae menguap lebar saat duduk di
bangku Halte Bus. Matanya juga sedikit berkantung hitam. Tak lama, Bus tujua
mereka datang. Mereka langsung masuk dan duduk di kursi Bus.
“Kita sebenarnya mau kemana?” Tanya
Hyun Ae lemah.
“Jogging” jawab Leeteuk santai.
“Jogging? Ah…kau ini. Aku masih
mengantuk. Kau bisa jogging sendiri kan?”
“Tak seru kalau tidak ada kau”
“Maksudmu?”
“Tidak ada yang bisa jadi mainanku,
hehehe” Leeteuk terkekeh bahagia.
“Mwo? Turunkan aku sekarang disini!”
ujar Hyun Ae naik darah.
“Hahaha, aniyo. Kau ini tidak bisa
diajak bercanda” jawab Leeteuk.
“Hah…” Hyun Ae hanya dapat menghela
nafas.
Mereka
pun sampai di Ilsan Lake Park. Mereka
langsung berlari pagi di bawah pohon Sakura yang sekarang tak berbunga. Setelah
merasa lelah, mereka pun beristirahat dan duduk di pinggir danau.
“Ini!” ujar Leeteuk memberikan
sekaleng soda.
“Gomawo” ujar Hyun Ae yang sudah
terlihat bugar.
“Hyun Ae?” panggil Leeteuk.
“Hemh?”
“Aku…aku menyukaimu” ujar Leeteuk
tiba-tiba.
“Hah?” ujar Hyun Ae yang tak
mendengar karena minum.
“Aku menyukaimu, Hyun Ae. Aku ingin
mengatakan ini ketika kita masih di SMA. Tapi, karena ada masalah yang
menghalangi. Jadi, aku menundanya” jawab Leeteuk dengan suara yang agak pelan.
“A~ ah…”
“Jawablah, aku ingin mendengar
jawabanmu. Apa kau menyukai ku juga?”
“It~ itu. Mianhae. Aku tidak bisa.
Karena ak~ aku merasa kau tidak ada di hatiku. Jika, aku menyukai seseorang,
pasti dia ada di hatiku” jawab Hyun Ae gagap sambil memegang dadanya yang
berdetag tak menentu.
“Oh… Ne arraseoh. Mungkin aku bukan
laki-laki yang tepat untuk mu” jawab Leeteuk.
“Mi~ mianhae” jawab Hyun Ae penuh
rasa bersalah.
Drrrt, Drrrt
“Yoboeseyo?” ujar Hyun Ae magangkat
teleponnya.
“Yoboeseyo. Sebelumnya
aku minta maaf. Sore ini, aku tidak bisa latihan dulu. Karena, Hyung ku ingin
ke apartemenku” ujar Kyuhyun.
“Oh…ne gwaencana. Aku juga ingin beristirahat
sejenak” ujar Hyun Ae yang menatap wajah Leeteuk.
“Ok. Gomawo. Semoga
istirahat mu menyenangankan” ujar Kyuhyun.
“Ne” jawab Hyun Ae lemah dan menutup
teleponnya.
“Aku pulang duluan. Masih ada yang
harus aku kerjakan. Annyeong Gyeseyo” ujar Hyun Ae yang beranjak dari duduknya.
“Ne. Annyeong kaseyo” jawab Leeteuk
pelan.
Hyun
Ae pun pulang ke apartemennya. Ia berjalan sedikit gontai. Ia masih memikirkan
perkataan yang menurutnya tidak masuk akal dari mulut Leeteuk. Ia tidak
menyangka kalau Leeteuk akan mengatakan hal itu padanya. Perasaan Hyun Ae pun
biasa-biasa saja saat mendengarnya.
Sesampai
di rumah, Hyun Ae melepas jaket, syal dan topinya. Ia mengambil air dengan bak
kecil dan menyiram bunga-bunganya di balkon apartemennya. Ia sirami satu
persatu bunganya. Tiba-tiba ia berhenti menyiram bunganya. Ia melihat Kyuhyun
dari seberang sedang berbicara dengan seseorang yang ia kenal.
“SIWON??” Hyun Ae shock dan langsung
berlari mengambil jaketnya.
Hyun Ae berlari menuju
apartemen sebelah dimana itu tempat Kyuhyun. Sampai-sampai ia juga tidak sadar
kalau dia melintasi Leeteuk yang juga sedang berjalan ke aparetemen Kyuhyun.
Leeteuk sampai-sampai membulatkan matanya yang tadinya dia terlihat lemas.
TING TONG, TING TONG, TING TONG,
TING TONG
“Siapa itu?” ujar Siwon yang
terkejut mendengar suara bel itu.
“Biar aku yang membukannya” ujar
Kyuhyun menuju pintu depan.
“Siapa? Hyun Ae?” ujar Kyuhyun
terkejut melihat Hyun Ae.
“Siwon? Benar dia Hyung mu?” Tanya
Hyun Ae kepada Kyuhyun.
“Ne. Wae?” jawab Kyuhyun bingung
dengan sikap Hyun Ae.
“Ada apa ini?” ujar Leeteuk yang
akhirnya datang.
“Hyung!” ujar Kyuhyun riang.
“Jadi, mereka berdua ini Hyung mu?”
ujar Hyun Ae.
“Ne” jawab Kyuhyun.
“Hah…sepertinya kalian benar-benar
mempermainkan ku sejak dulu” ujar Hyun Ae dengan emosi.
“Apa maksudmu?” ujar Siwon.
“Kau tahu ketika SMA, aku pernah
menyukai Siwon. Pagi tadi, Leeteuk mengatakan dia menyukaiku. Sekarang Kau,
menjadi partnerku di festival Salsa” ujar Hyun Ae menunjuk Kyuhyun. Spontan
Kyuhyun menunjukkan wajah yang tidak tahu apa-apa.
“Hyun Ae, kau tidak mengerti.
Mungkin kau terkejut bahwa kami bertiga bersaudara” jelas Leeteuk.
“Lebih dari itu! Aku benar-benar
jadi boneka kalian sekarang” ujar Hyun Ae yang meninggalkan mereka pergi tanpa
pamit.
“Hyun Ae!” Kyuhyun berteriak.
Kyuhyun bergegas mengambil jaketnya dan mengejar Hyun Ae keluar. Leeteuk dan
Siwon pun ikut mengejar Hyun Ae.
“Hyun Ae” Kyuhyun berteriak di
sekitar jalan daerah apartemen mereka.
“Hyun Ae” Siwon berteiak juga.
“Sebaiknya kita berpencar saja” ide
Leeteuk.
“Ne. Aku kesana” ujar Kyuhyun
menunjuk arah sebaliknya. Leeteuk dan Siwon mengangguk bersamaan.
Kyuhyun
mencoba mencari Hyun Ae di gudang tempat mereka latihan. Tapi, Hyun Ae tidak
ada disana. Leeteuk mencari Hyun Ae di aparetemnnya juga tidak ada. Siwon pun
sama, ia mencari di tempat latihan SME juga tidak ada.
“Dimana dia? Aku benar-benar bingung
maksud semua ini” ujar Kyuhyun yang di duduk di teras depan sebuah toko.
“Yoboeseyo” ujar Kyuhyun menelpon
Leeteuk.
“Ne. Wae?” Tanya Leeteuk.
“Hyung sudah menemukannya?”
“Belum. Kau?”
“Sama. Aku benar-benar khawatir,
Hyung. Hari mulai gelap. Mana lagi dia cuman memakai jaket saja. Cuaca semakin
dingin” ujar Kyuhyun yang benar-benar gelisah.
“Berdo’a saja dia
cepat ditemukan” ujar Leeteuk menenangkan adiknya itu.
“Ne. Aku tutup dulu, Hyung”
“Ne” jawab Leeteuk.
“Bukankah itu Hyun Ae?” ujar Kyuhyun
yang melihat seorang gadis duduk makan mie hitam di warung pinggir jalan yang
tak jauh darinya.
“Hyun Ae?” panggil Kyuhyun
menghampiri.
“Hemh? Kyu~ kyuhyun?” ujar Hyun Ae
terkejut.
“Sini!” ujar Kyuhyun mengambil
mangkok mie hitam Hyun Ae.
“Yaa, YAA! Itu punya ku. Kau bisa
pesan sendiri sana” ujar Hyun Ae yang mencoba mengambil kembali mangkok mie
hitamnya.
“ANI! Aku lapar setelah mencarimu”
jawab Kyuhyun sambil lahap makan mie hitamnya.
“Huh…” Hyun Ae hanya dapat menghela
nafas saja.
Kyuhyun
pun memakan mie hitam milik Hyun Ae dengan lahap. Hyun Ae hanya menopang dau
melihat laki-laki tampan di sebelahnya itu.
“Kadang aku bahagia
didekatnya. Kadang aku jengkel dengannya. Kadang juga aku merindukan sikapnya
yang sekarang” pikir Hyun Ae.
“Kenapa kau mencariku? Akukan bukan
anak kecil lagi. Jadi, aku bisa jaga diri ku sendiri” ujar Hyun Ae sambil
memnium sojunya.
“Mwo? Aku mengkhawatirkanmu. Lihat! Kau
hanya menggunakan jaket saja. Kau akan mati ke dinginan karena menggunakan itu
saja” ujar Kyuhyun dengan suara membentak. Hyun Ae hanya terdiam dan terkejut
mendengarnya.
“A…hahahaha” Hyun Ae hanya terkekeh saja.
Hyun Ae hanya diam dan menunggu laki-laki itu selesai makan.
“Kau harus bayar mie hitam ku.
Karena aku menggapnya hutang” ujar Hyun dengan nada bicara bercanda sambil
berjalan mundur.
“Kau tidak ikhlas yah?” Tanya
Kyuhyun sambil menyipitkan matanya.
“Hahaha, an~ ni” jawab Hyun Ae
gagap. Hyun Ae terkejut karena tubuhnya serasa di peluk seseorang.
“YAA! Apa yang kau lakukan?” ujar
Hyun Ae yang menyadari dirinya dipeluk Kyuhyun dari belakang.
“Diamlah! sebentar saja!” ujar
Kyuhyun yang tetap memeluk Hyun Ae memberontak untuk melepaskannya.
“Tapi, lihat! Orang pada lihatin
kita” ujar Hyun Ae yang mencoba melepaskan pelukannya.
“Anggap saja aku melunasi hutangku
tadi” jawab Kyuhyun.
“…” Hyun Ae hanya terdiam dan
berhenti memberontak.
“Kyuhyun, apa sudah cukup? Kita
sudah 5 menit disini” ujar Hyun Ae,
“Kyuhyun, Kyuhyun, Aigoo~ Kyuhyun”
ujar Hyun Ae menggoyangkan pundak Kyuhyun.
“Ah…dia pingsan” Hyun Ae mulai panik.
“Handphone ku mana yah? Omo~
ketinggalan di apartemen. Handphone Kyuhyun mana yah?” ujar Hyun Ae mencari
Hanphone Kyuhyun di saku jaketnya.
“Ah, ini dia. Yoboeseyo?” ujar Hyun
Ae menelpon Siwon.
“Ne. Yoboeseyo. Siapa
ini? Kenapa yeoja yang menelponnya?”
“Siwon, ini aku Hyun Ae. Tolong
jemput kami. Kami di blok 3 dari apartemen kami. Kami didepan rumah makan mie
hitam. Ppali, Kyuhyun pingsan!” ujar Hyun Ae panik.
“Ne? Ne, ne. Aku
segera ke sana” ujar Siwon yang langsung mematikan panggilannya dan
bergegas menjemput mereka.
“Aduh…Kyuhyun bangun dong. Badan
kamu berat banget nih” ujar Hyun Ae mencoba kuat.
TIT, TIT
“Nah…itu Siwon. Ppali!” ujar Hyun Ae
berteriak.
“Kajja, bawa masuk ke dalam mobil!”
ujar Siwon mencoba mengangkat Kyuhyun ke pundaknya.
Pagi
yang cerah membuat mata sayu Hyun Ae tampak berat. Ia terus duduk di samping
Kyuhyun untuk menjaganya yang tertidur lelap itu. Beberapa kali ia mengganti
kain kompres di kening Kyuhyun. Ia tidak bisa tidur jika Kyuhyun belum benar-benar
sehat. Ia berpikir Kyuhyun sakit karenanya.
“Kapan kau sadarnya? Aku sudah
ngantuk tingkat dewa” ujar Hyun Ae melepaskan kain kompres dari kening Kyuhyun.
“Dasar namja nekad!” ujar Hyun Ae
memeras kain kompres ke dalam bak air es dan menempelkannya kembali ke kening
Kyuhyun.
TAP
“Kyuhyun?” ujar Hyun Ae terkejut
melihat tangannya di tangkap.
“Aku sudah membaik” ujar Kyuhyun
yang mencoba duduk.
“AWAS! Kau masih harus istarahat”
ujar Hyun Ae melarang.
“Ah…aku kuat” jawab Kyuhyun
tersenyum.
“Sarapan datang!” ujar Siwon membawa
semangkok bubur dan segelas air putih.
“Makanlah. Biar cepat sembuh” ujar
Siwon menyuruh adiknya itu.
“Ne. Kau dari malam kemarin disini
yah?” Tanya Kyuhyun.
“Hemh” jawab Hyun Ae mengangguk.
“Dia khawatir denganmu. Hyung sudah
suruh dia pulang, tapi di tetap saja mau menunggu mu” jawab Siwon.
“Ne. Kau seperti ini karena aku”
ujar Hyun Ae.
“Ah…Gwaencanayo” jawab Kyuhyun
mencoba untuk tetap tersenyum.
“Sebaiknya kau pulang dan
beristirahat. Nanti kau bisa sakit” ujar Siwon.
“Ne. Aku pulang dulu. Cepat sembuh.
Nanti kita lanjutkan latihan kita. Waktu kita tinggal 10 hari lagi. Hwaiting!”
ujar Hyun Ae memberi semangat.
“Ne. Hwaiting!” balas Kyuhyun.
^^^^^^^^^^
Dua
hari sudah Kyuhyun beristirahat dari sakitnya. Setelah staminanya kembali,
mereka berlatih seperti biasa. Peningkatan demi peningkatan mereka dapat
setelah latihan yang rutin. Berbagai atraksi salsa mereka pelajari yang mungkin
nantinya membuat orang kagum dengan mereka.
{Sehari sebelum Audisi}
"Hah…hah…hah…” Kyuhyun yang
kewalahan.
“Kit~ kita cuk~ kup sampai disini
saja. Bisa-bisa down kalau kita paksa” ujar Hyun Ae yang terbaring di lantai
gedung.
“Ne” jawab Kyuhyun yang juga
berbaring bersama Hyun Ae.
“Semoga besok kita menang” ujar
Kyuhyun.
“Emh” jawab Hyun Ae.
{Festival Salsa}
“Dimana Hyun Ae?” Tanya Leeteuk yan
duduk berhadapan dengan adiknya.
“Masih dalam perjalanan. Siwon Hyung
yang sudah menjemputnya” jawab Kyuhyun seraya merapikan dasi kupu-kupunya.
“Annyeong” sapa seseorang yang datang
masuk ke ruang make-up Kyuhyun.
“Annyeo~ Wah…neomu yeppoe” ujar
Kyuhyun terpesona. Bagaimana tidak? Baju yang ia gunakan adalah baju yang sama
seperti yang pernah Yuri SNSD pakai untuk salsa bersama Minhoo SHINee. Dia
terlihat sexy dan memukau. Rambutnya yang hitam digulung seperti sanggul.
“Wah… DAEBAK!” ujar Leeteuk.
“Ah, ani ani. Hyung jangan lihat-lihat!”
ujar Kyuhyun melindungi pandangan mata kakaknya itu.
“Hahaha” Siwon hanya terkekeh
melihat kedua adiknya itu.
“Kalian ini” ujar Hyun Ae yang malu
sehingga wajahnya memerah seperti tomat.
“Peserta selanjutnya
couple dari nomor 12. Kami persilahkan naik ke atas panggung” ucap pembawa acara
“Kajja!” ujar Kyuhyun memberikan
tangannya untuk di sambut. Hyun Ae pun tersenyum dan menyambut tangan Kyuhyun.
3 Bulan kemudian…
“Eotteohke?” Tanya Kyuhyun.
“Kekiri sedikit” jawab Hyun Ae.
“Disini?”
“Ehmh…sedikit lagi”
“Sudah?”
“Hemh…pas” jawab Hyun Ae.
“1, 2, 3, 4. 4 Piala HOT Debut dalam
2 bulan. DAEBAK!” ujar Kyuhyun merangkul pundak Hyun Ae.
“Hehemh. Siapa dulu dong…” kata-kata
Hyun Ae terpotong.
“Yoejachinguku” sambar Kyuhyun.
“Hahaha, ne ne. Piala yang paling
berharga adalah piala festival dansa salsa itu. Karena sebelum debut kita bisa
mendapatkannya” ujar Hyun Ae manatap piala tersebut di atas lemarinya.
“Kau yang mendapatkannya” ujar
Kyuhyun.
“Usaha keras kita, Oppa” ujar Hyun
Ae.
“Ehm…kajja!” ajak Kyuhyun.
“Ne. Kajja!” ujar Hyun Ae meraih
lengan Kyuhyun.
Di
musim semi ini, Hyun Ae dan Kyuhyun memang berencana berkencan setelah Hyun Ae
berhasil menang atas debutnya sebagai penyanyi dance solo seperti BoA. Anggap
saja dia sekarang junior dari seniornya. Kyuhyun sekarang menjadi manager Hyun
Ae. Jadi, mereka akan selalu bersama. Itulah yang memang di harapkan Hyun Ae.
“Sebentar lagi musim panas kan?
Hemh…sedih terpisah dengan bunga-bunga sakura ini” ujar Hyun Ae yang menarik
sepucuk bunga sakura.
“Wae?” Tanya Kyuhyun.
“Sedih saja. Karena hanya musim semi
adalah musim surga alam. Semua bunga akan bermekaran setelah mereka
beristirahat di musim dingin” jawab Hyun Ae yang duduk di bawah pohon sakura.
Kyuhyun pun ikut duduk disampingnya.
“Kemarikan tangan mu!” perintah
Kyuhyun.
“Ne?”
“Sini!” Kyuhyun menarik lengan kanan
Hyun Ae.
“Will you marry me?” ujar Kyuhyun.
“Hah?” mata Hyun Ae membulat.
“Aku bersedia sebagai musim semi mu
untuk selamanya” ujar Kyuhyun memasangkan sebuah cicin dari bunga sakura
buatannya ke jari manis Hyun Ae.
“Ne. Aku mau” jawab Hyun Ae
tersenyum. Kyuhyun pun langsung memeluk erat Hyun Ae. Kemudian, Kyuhyun mencium
lembut kening Hyun Ae.
“Sejak saat itu, aku
tidak pernah bertanya mengapa Leeteuk dan Siwon menghilang begitu saja saat
audisi itu. Aku juga tidak pernah menanyakan kenapa mereka peduli sekali
denganku. Yang ku pikirkan hanyalah, aku sungguh-sungguh tidak sendiri. Aku
punya keuarga, Taemin, Kai, Hyoyeon, Siwon dan Leeteuk. Terlebih sekarang akan
ada calon suamiku Kyuhyun. Aku tidak takut untuk sendiri lagi. Karena kami akan
mencoba selalu bersama. Eomma aku sekarang sudah dewasa dan aku akan menikah.
Aku akan menjaga keluarga ini tetap seperti ini selamanya. Gomawo untuk
orang-orang yang sudah menyayangi dan menjaga ku selama ini. Jeneun Kang Hyun
Ae imnida”
~TH3 3ND~
After School_Play Your Love
THE END deeh…wah lega hutang author
sudah lunas. Kasihan novi harus sabar nahan ff-nya lanjut. Eh, baru sekarang
lanjut. Maklum tugas sekolah demo mulu sama author, kalau gak selesai entar
masuk persidangan lagi wkwkwkwk XD. Nah gimana? Bagus, sedang, jelek, ato
terlalu jelek :’( HUAAAAA…. Ne terserah readers deh, kan yang baca readers.
Nah, setelah ini ada ff oneshoot buat kalian. Jadi, di tunggu aja yah…pay pay
pay Annyeong Gyeseyo\ T.T/
free reading, no copas