Selamat Datang Di Blog Han Hyo Mi


widget

Senin, 06 Mei 2013

My Hippo Part.1


My Hippo

Author             : Han Hyo Mi
Main Cast      : Park Chanyeol EXO-K, Hippo (you), Yoon Shi Yoon and Cha Do Hwi
Genre              : Romantic
For                 : 15 +
Soundtrack    : Infinite – Man In Love
Part 1

YEEEY….ff baru nih. Gimana? Penesaran ceritanya. Pastinya #ge’er lo thor. Dari judulnya aja pasti bikin bingung. Apalagi pas lihat poto Chanyeol sama anjing. Apa hubungannya sama anjing yah? dan Siapa cewek yang pakai mahkota bunga itu? Nah…tanpa banyak ceramah lagi, kita langsung ke lokasi shouting #gubraak.

^O^O^O^O^
Jeju Island , 2008
            Di sore hari yang tengah hujan deras, melajulah seorang pelajar yang tengah mengayuh sepedanya dengan cepat. Melawan arus angin yang deras, hujan yang mengguyur seluruh tubuhnya, dan matanya yang perih ia tahan dari air hujan. Hari saat itu sangat mendung. Terlihat seperti hendak malam. Jalanan pun tampak basah dan becek. Ban sepeda pelajar itu tampak goyah.
BRAAAK
“Akh…” keluh pelajar laki-laki itu. Ia terjatuh karena sepedanya yang terperosok di rerumputan basah.
“Auwgh…” jeritan keras seekor anjing putih basah yang tepat di sebelahnya.
“Hah? Kau baik-baik saja?” Tanya pelajar itu yang langsung memeluk anjing yang tengah kesakitan dan melemah itu.
“Omo! Tampan sekali pemuda ini. Tatapan matanya sangat hangat” ucap anjing putih itu dalam hati.
“Jangan-jangan kau terluka” ucapnya seraya mendirikan sepedanya kembali.
“Ani, gwaencanayo” jawab anjing putih itu dalam hatinya lagi.
            Ia kembali mengayuh sepedanya dengan hati-hati sambil tangan kirinya menggendong anjing putih itu. Sesampai di rumah ia langsung melempar sepedanya dan berlari membuka pintu rumahnya.
“Eomma, eomma, aku pulang!” laki-laki itu berteriak.
“Chanyeol, kau sudah pulang?” Tanya Ibunya yang langsung menghampiri anaknya di depan.
“Omo! Kau basah sekali. Cepat lepas baju mu. Eomma akan siapkan air panas untuk kau mandi” ucap Ibunya seraya ke kamar mandi.
“Ne” jawab Chanyeol sambil melepas sepatu, tas dan pakaiannya.
            Chanyeol mandi bersama anjing putih yang kotor itu. Ia gosok lembut tubuh anjing putih itu dengan spon sabun. Terlihat kasih sayang disana. Matanya berkata seperti itu.
“Sepertinya kau tidak memiliki majikan. Aku akan memberikan nama untukmu, Hippo. Itu namamu sekarang. Mulai saat ini, aku adalah majikan mu. Aku akan merawatmu” ujar Chanyeol sambil mengeringkan tubuh Hippo dengan handuk.
“Ah…akhirnya. Ada juga yang mau merawatku. Sudah tampan, baik lagi” ujar Hippo sumringah di dalam hati.
            Besok sorenya, dengan hati riang Hippo duduk di teras rumah sambil menggoyang-goyangkan buntutnya menunggu majikannya datang.
“Uh…Hippo, ini makanan untuk mu. Dimakan yah?” ujar Ibu Chanyeol memberikan semangkuk tulang ayam sehabis makan siang.
“HIPPO!” teriakan seseorang.
Guk…guk guk guk
“Chanyeol Oppa datang!” ujar hati Hippo saat melihat Chanyeol begitu bahagia melihat dirinya.
“Bagaimana kalau kita bermain dilapangan?” ajak Chanyeol seraya melepas sepatu dan tasnya.
“Kajja!” ujar Chanyeol yang langsung berlari.
“Hya, Chanyeol! Mau kemana kau, nak? Kau belum makan siang?” Ibu Chanyeol berteriak dari depan rumah.
“Nanti saja. Langsung makan malam saja!” jawab Chanyeol yang sudah berada cukup jauh dari rumahnya.
“Nah…sekarang kita latihan dari yang dasar saja. Menangkap benda. Arrseoh?” ujar Chanyeol yang duduk di hadapan Hippo.
Guk guk
“Ne, araseoh Oppa!” jawab hati Hippo.
            Chanyeol pun memulai pelajaran untuk anjing kesayangannya itu. Hippo merasa sangat bahagia memiliki majikan nan tampan dan baik ini. Ia begitu semangat menerima pelajaran sang majikan. Senja mulai menampakkan cahayanya yang kekuningan. Chanyeol dan Hippo sedang berbaring di padang rumput di bawah senja.
“Hippo, kau tahu? aku ingin menjadi dokter hewan. Aku akan menyayangi dan merawat semua hewan. Aku ingin meneruskan cita-cita ayahku yang terhenti di tengah jalan” ujar Chanyeol.
“Amin.Aku selalu mendo’akan yang terbaik Oppa” jawab Hippo dalam hati.
            Hari mulai gelap. Mereka pun bergegas pulang sebelum Ibu Chanyeol mengkhawatirkan mereka. Sesampai di rumah, Chanyeol lagi-lagi mandi bersama Hippo. Sesudah mandi, ia makan dan belajar untuk esoknya.
^O^O^O^O^
            Suatu hari, pagi-pagi buta, Ibu Chanyeol sudah bekerja di peternakan Kuda. Ia membersihkan kadang, memberikan makan dan memandikan kuda-kuda milik bosnya di Pulau Jeju itu. Keringatnya yang dingin mengalir deras di sekujur wajahnya. Ia usapkan dengan punggung tangannya.
“Permisi, anda di panggil Pak  Woo Young ke ruangannya segera!” ucap seorang satpam.
“Hah? Ah…ne. Aku akan ke sana” ujar Ibu Chanyeol sambil melepaskan sarung tangannya.
TOK, TOK, TOK
“Masuk” jawab suara Pak Wooyoung.
“Ada apa ya pak, memanggil saya?” Tanya Ibu Chanyeol seraya menghampiri meja Pak Wooyoung.
“Duduklah”
“Ne”
“Begini, apa rencana Ibu setelah kelulusan Chanyeol?”
“Rencana saya?”
“Ne”
“Eh…saya tidak tahu. Mungkin membantu saya bekerja disini”
“Oh….bagaimana kalau Chanyeol ikut saya melanjutkan sekolahnya di Seoul?”
“Ke Seoul?”
“Ne. Bersama Ibu juga”
“Saya? Ah…it, itu, bagaimana pekerjaan saya disini?”
“Tenang saja. Ibu akan mendapatkan pekerjaan di toko Roti Istri saya”
“Ah…baiklah. Beri saya waktu memikirkannya bersama Chanyeol”
“Ne. Saya beri waktu 3 hari”
“Ne. Khamsahamnida” ujar Ibu Chanyeol membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan Pak Wooyoung.
            Sepanjang jalan Ibu Chanyeol terus memilirkan kata-kata Pak Wooyoung. Ia bingung dan tidak tahu jawaban apa yang akan ia berikan kepada atasannya itu. Ia memang mengharapkan anaknya bersekolah dan sukses. Tapi, ia berpikir sangat berat untuk meninggalkan tempat kelahirannya ini.
“Chanyeol?” panggil Ibunya.
“Ne, mwoya?” jawab Chanyeol yang sedang belajar di ruang tengah sambil meniarapkan badannya dan tentu saja Hippo duduk di sampingnya.
“Sebentar lagi kau akan lulus dari SMA kan?” Tanya Ibunya.
“Ne. Waeyo?” Tanya Chanyeol yang langsung menatap Ibunya.
“Setelah lulus, kita akan pindah ke Seoul. Kau akan meneruskan sekolahmu disana”
“Mwo? Kenapa mendadak? Kan seminggu lagi aku ujian. Bukannya eomma bilang aku akan membantumu bekerja?”
“Hah? Pi~ pindah?” ucap Hippo dalam hati.
“Pak Wooyoung mau kau melanjutkannya di Seoul. Kau maukan? Kau bisa mengambil jurusan Dokter Hewan disana” ujar Ibunya.
“Waeyo? Kenapa Pak Wooyoung ingin aku melanjutkannya?” Tanya Chanyeol.
“Molla. Eomma juga akan bekerja di tempat Istrinya” jawab Ibunya sambil merapikan baju-baju mereka ke keranjang.
“Baiklah kita akan pindah kesana. Aku tahu Eomma berharap aku sukses” ucap Chanyeol tersenyum sambil memeluk Ibunya.
“Ne”jawab Ibunya membalas pelukan anak kesayangannya.
“Chanyeol Oppa akan pindah. Apa aku akan dibawa juga nggak yah?” pikir Hippo.
^O^O^O^O^
            Hari ini Chanyeol harus menghadapi Ujian akhirnya di SMA. Selama kurang lebih 4 hari Chanyeol tak bermain dengan Hippo. Hippo memahami majikannya itu, jadi dia hanya menunggu sambil sering melihat Chanyeol balajar.
            Langit mulai kekuning-kuningan, Hippo sudah duduk menunggu Chanyeol untuk mengajaknya bermain. Siapa sangka, Chanyeol datang sambil tersenyum pada Hippo. Sesampai di teras rumah, ia langsung melemparkan tasnya seperti biasa dan langsung mengajak Hippo bermain di lapangan.
“Ne, bagus. Kajja bawa kesini!” teriak Chanyeol pada Hippo yang sedang berlari membawa bola baseball di mulutnya.
Guk guk guk
“Anjing pintar” ucap Chanyeol seraya memusut lembut punggung Hippo.
“Gomawo Oppa”  ucap Hippo tersenyum dalam hati.
“Sudah hampir malam. Kajja, kita pulang!” Chanyeol mengajak Hippo pulang.
            Sesampai dirumah, Hippo terkejut saat melihat rumah Chanyeol begitu bersih dan ada beberapa tumpukan kardus di ruang tengah sederhana itu. Ia juga melihat Ibu Chanyeol tampak sibuk memasukan beberap barang ke dalam sebuah kardus.
“Eomma sudah beres-beres?” Tanya Chanyeol yang juga memasukan beberapa buku-bukunya.
“Ne. 3 Hari lagi kan kamu pengumuman. Barang-barang dirumah ini cukup banyak untuk di pindahkan” jawab Ibunya.
“Ouh…Ne” jawab Chanyeol melanjutkan membereskan barang-barangnya.
            Terlihat Hippo tampak murung dan sedari tadi hanya bediri didepan pintu rumah. Ia membalikkan badannya dengan perasaan mendung. Ia berjalan keluar dan terus berjalan. Malam nan dingin berangin cukup kencang membuat bunga-bunga dan daun pepohonan berguguran di musim semi ini. Hippo tetap saja terus berjalan tanpa arah.
            2 hari 2 malam sudah Hippo tak kembali kerumah. Chanyeol merasa gelisah dan khawatir bukan main. Selama 2 hari itu juga ia bersama Ibunya mencari-cari Hippo. Wajah Chanyeol begitu menunjukkan rasa kehilangan.
“Hippo! Hippo! Kau dimana? Kajja kita pulang!” Chanyeol berteriak sambil mengarahkan senternya ke segala arah di dalam hutan itu.
“Hippo! Hippo kau dimana?” Ibu Chanyeol yang juga membantu Chanyeol mencari Hippo.
“Hippo pulanglah!” ucap Chanyeol melemah karena kelelahan.
“Sayang, kita pulang saja. Ini sudah hampir malam. Besok kita harus pergi” ucap Ibunya yang merasa lelah juga.
“Tapi, bagaimana dengan Hippo? Kita tidak tahu apa yang terjadi dengannya di luar sana. Bagaimana kalau dia sakit, terbunuh atau memang sudah tidak ada lagi? Eotteohke?” ucap Chanyeol.
“Dia anjing Chanyeol. Dia tahu hal-hal diluar sana. Malah dia lebih tahu dari kita” jawab Ibunya seraya memusut lembut pundak anaknya itu.
“Kajja!” ajak Ibunya menarik lengan anaknya.
            Chanyeol hanya menundukkan wajahnya dan berjalan bersama Ibunya. Malam yang tenang dan sejuk ini tetap saja membuat Chanyeol gelisah. Ia terus memikirkan Hippo yang entah dimana, sedang apa, dan bagaimana keadaannya sekarang. Matanya yang lelah membawa Chanyeol ke alam mimpinya.
            Paginya, rumah Chanyeol tampak bersih dan kosong. Ia menatap kesemua sudut rumah sederhananya itu. Wajahnya masih murung memikirkan Hippo yang sampai sekarang belum kembali.
“Hippo…dimana kau? Apa kau tidak ingin melepas kepergian ku?” ucap Chanyeol dengan mata yang berair.
“Sayang, kajja! Nanti kita bisa tertinggal penerbangan” ucap Ibunya seraya memasukkan koper-koper mereka.
“Ne” jawab Chanyeol lemah.
            Chanyeol berjalan dengan gontai kearah mobil. Ia masuk dan duduk di sebelah Ibunya. Tak disangka sosok mungil dan lucu berbulu keluar menengok Chanyeol dari balik tembok. Wajah Hippo lebih murung dari Chanyeol. Mata Hippo mulai berair melihat majikannya itu akan benar-benar pergi. Mobil yang di tumpangi Chaneyol mulai bergerak.
Guk guk guk
“Hah…Eomma dengar? Itu suara Hippo” tebak Chanyeol.
“Ani. Eomma tidak mendengarnya. Mungkin kau merindukannya. Makanya di telingamu mengiang suaranya” jawab Ibunya menenangkan anaknya.
“Mungkin…” jawab Chanyeol lemah.
Ngek… ngek…
Chanyeol Oppa benar-benar pergi sekarang. Aku sendiri disini”ujar Hippo.
“Tapi, aku akan setia menunggu Oppa hingga pulang kesini lagi” ujar Hippo yang menangis di teras rumah Chanyeol.
~2013~
            Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun telah berlalu. Hippo tidak berhenti menunggu Chaneyol. Ia hanya akan bergerak jika ingin makan, minuman dan buang air kecil atau besar saja. Kemudian, ia akan kembali duduk di teras rumah Chanyeol.
“Sudah berapa tahun aku menunggu Oppa? Tapi, ia tidak pernah kembali. ANDWE! Aku harus berusaha dan bersabar menunggunya. Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk ku”ujar Hippo.
“Hai, anjing manis?” panggil seseorang.
“Si~ siapa kau?” Tanya Hippo.
“Aku peri. Aku akan membantumu” ujar perempuan cantik dan menawan itu. Perempuan itu memakai dress putih panjang dengan lengan panjang. Ada serangkaian bunga mawar putih melingkari kepalanya.
“Membantuku?”
“Ne. Kau ingin bertemu dengan majikanmu lagikan?”
“Ne. Aku ingiiiiiiiiiiiiin sekali!” jawab Hippo.
“Aku merasa prihatin dengan kesetiaan mu pada majikanmu. Itu membuatku tersentuh” ucap peri itu.
“Jinjja? Apa aku tampak seperti itu?” Tanya Hippo dengan serius.
“Hahaha. Kau ini!”
“Wae?”
“Baiklah. Aku akan memberikanmu mantranya. Jadi, tutup matamu” perintah gadis itu dengan lembut. Hippo pun menutup matanya dan peri itu pun mengucapkan mantra kepada Hippo.
“Selesai!” ujar peri itu.
“Boleh aku membuka mataku?”
“Ne”
            Perlahan-lahan Hippo membuka matanya. Tampak ia melihat peri itu tersenyum padanya dengan penuh harapan.
“Hai, kau merasakan sesuatu yang berbeda?” Tanya peri itu.
“Hemh…aku merasa ting…tinggi?” ujar Hippo terkejut melihat dirinya menjadi seorang manusia. Ia melihat dirinya berbalut sebuah dress biru langit dan memakai sepatu.
“Ak…aku menjadi manusia? Argh….aku menjadi manusia sungguhan!” Hippo histeris sambil memeluk peri itu.
“Hahaha, aku turut bahagia” peri itu membalas pelukkannya.
“Gomawo, jeongmal gomawo” ucap Hippo terharu.
“Ne. Ini memang sudah tugas ku” jawab peri ramah itu.
“Sekarang, aku akan menemui Chanyeol ke Seoul” ujar Hippo.
“Hemh…FIGHTING!” peri itu memberi semangat sambil mengepal tangan kanannya.
“Ne…eh…bagaimana cara aku ke Seoul?” Tanya Hippo yang terhenti saat ingin melangkah.
“Oh, iya hahaha…aku lupa. Ini!” ujar peri itu memberikan sebuah kantong.
“Apa ini?”
“Itu uang. Uang itu cukup untuk kamu sampai di sana dan makan untuk 2 hari 2 malam. Setelah itu, kamu harus mencari uang sendiri disana” ucap peri itu.
“Oh, ne arraseoh” jawab Hippo seraya melihat uang di kantong itu.
“Oiya, satu lagi…kau tidak boleh terkena air hujan dan ciuman”
“Ciuman?”
“Ne. Jika kau mencium atau dicium seseorang yang bukan jodohmu, kamu akan berubah menjadi anjing untuk selamanya. Tapi, jika terkena air hujan, kamu hanya akan berubah menjadi anjing selama 10 menit saja” jawab peri itu.
“Ne, arraseoh. Ya sudah, aku akan pergi. Sekali lagi gomawo gomawo gomawo” ucap Hippo dengan semangatnya.
^O^O^O^O^
            Sekarang Hippo sudah sampai di bandara Incheon, Seoul. Ia tampak terkagum-kagum akan kehidupan manusia. Ia menelusuri setiap sudut bandara yang sangat besar itu. Ia juga melihat orang-orang yang tengah berlalu lalang dihadapannya.
“Wah….ternyata kehidupan manusia itu memang mengagumkan!” ucap Hippo yang kemudian mencari pintu keluar dari tempat itu.
“Dimana pintu keluarnya yah?” Hippo mulai kebingungan.
“Ah, itu dia!” ujar Hippo yang langsung berlari menuju sebuah pintu.
“Bagaimana cara aku menemukan Chanyeol Oppa? Orang-orang disini terlalu banyak dan ramai” ujar Hippo yang tengah kebingungan setelah keluar dari bandara.
“Agashi, mau kemana?” Tanya seorang paman yang berdiri di depannya.
“Hah? Saya?”
“Ne. Kamu”
“Oh, aku mau ke Seoul”
“Ouh ke kota. Ayo ikut saya. Saya antar ke sana”
“Jinjja?”
“Ne. Kajja!” ajak paman itu dan membukakan pintu taksinya.
            Hippo terus menatap pemandangan kota lewat jendela taksi. Ia terlihat kagum dan bahagia melihat semua paparan pemandangan kota.
“Agashi dari kota?” Tanya paman taksi itu.
“Hah? Ah, ne”
“Ouh, dari mana?”
“Dari…ah, berhenti disini saja!” ucap Hippo mendadak. Spontan paman itu merem taksinya.
BUUK
“Auw…kepalaku” keluh Hippo setelah terbentur kursi taksi.
“Mi~ mianhae. Nona, sih bilangnya mendadak”
“Ah, gwaencana. Ini uang taksinya!” Hippo memberikan uang taksi dan keluar dari taksi itu.
“Eh, agashi. Uangnya kelebihan” paman taksi itu berteriak dari dalam mobil. Tapi, Hippo tak menggubrisnya.
“Eh…aku lapar. Dimana aku bisa dapat makanan yah?” ucap Hippo seraya memusut perutnya.
“Hemh, hemh…bau apa ini? Seperti bau tulang ayam” tebakan Hippo mengendus-ngendus.
“Buanglah!” ucap seseorang dari dalam sebuah Restoran yang tak jauh dari posisi Hippo sekarang.
“Ne” jawab seseorang yang kemudian keluar dari Restoran itu sambil membawa kantong plastik yang cukup besar.
            Hippo terus menatap kantong plastik yang di bawa orang itu keluar Restoran. Ia melihat orang itu berjala menuju sebuah bak sampah di samping Restoran itu. Hippo mengikutinya dan setelah orang itu pergi, ia menghampiri tong sampah itu dengan ekspresi riang.
“Baiklah. Aku akan kembali ke klinik. Ini aku sudah di seberang” ujar seseorang dengan suara yang dikenali Hippo.
“Hah? Oppa? Chanyeol Oppa?” ujar Hippo terhenti ketika hendak mengambil kantong plastik di dalam tong sampah itu.
“Chanyeol Oppa!” Hippo berteriak seraya menghampiri seseorang yang ia lihat adalah Chanyeol itu.
            Ketika Hippo hendak meraih pundak laki-laki itu, laki-laki itu langsung menyebrangi jalan raya itu. Hippo bingung dan terdiam. Kemudian ia melangkah untuk meraih pundak Chanyeol yang cukup jauh sudah darinya.
CIIIT… BRAAAK…
            Seketika Hippo tak sadarkan diri ketika sebuah mobil menghantamnya. Kepalanya yang berdarah dan tubuhnya yang tergeletak membuat orang-orang sekitar menghampirinya. Laki-laki yang ia kejar pun terkejut dan langsung mengahampirinya.
“Nona, nona, bangunlah nona!” ujar laki-laki itu.
“Sebaiknya anda bawa saja dia kerumah sakit” ucap seorang Ibu-ibu pada laki-laki itu.
“Ah…baiklah! Tapi, saya akan bawa dia ke klinik saya dulu” ujar laki-laki itu menggendong Hippo ala bridal style ke kliniknya.
Beberapa saat kemudian…
“Ah…” desis Hippo saat mencoba membuka matanya. Ia merasa semuanya buram dan tidak jelas. Kelopak matanya masih terasa berat.
“Kau sudah sadar?” Tanya seseorang di sampingnya. Hippo mencoba menatap seseorag yang memiliki suara tadi.
“Ahk…ne…” jawab Hippo pelan dengan masih mencoba membuka matanya dengan jelas.
“Ada memar di kening mu. Tidak cukup parah. Kau bisa istirahat dulu disini” ujar laki-laki yang berprofesi sebagai Dokter Hewan itu.
“Hemh…gomawo” ujar Hippo yang mencoba duduk dan mencoba untuk melihat wajah laki-laki itu.
“Siapa namamu?” Tanya laki-laki itu sambil membuka sebuah buku.
“Namaku? Namaku…Hippo” jawab Hippo dengan gaya imutnya.
“Hippo?” ujar Dokter itu yang langsung menatap wajah Hippo.
Deg~
            Mata Hippo langsung membulat dan nafasnya terhenti sejenak. Badannya membeku dan tak bisa bergerak. Bagaimana tidak? Wajah tampan Dokter itu membuatnya terkejut. Dokter itu benar-benar seorang Chanyeol yang selama ini dia cari-cari dan ia tunggu-tunggu.
“Cha…cha…” Hippo tergagap-gagap.
“Baiklah, namamu Hippo” ujar Chanyeol yang mencatat nama Hippo di bukunya.
“Namamu itu saja?” Tanya Chanyeol.
“Ne”
“Namamu mirip dengan nama anjing ku dulu” ujar Chanyeol yang tersenyum pada Hippo.
“A…ahahaha. Ne” jawab Hippo kehabisan kata.
“Dokter, sudah ada 8 pasien diluar menunggumu” ujar seorang suster cantik dan ramah masuk ke ruang rawat Chanyeol.
“Ne. Kau Istirahatlah. Aku akan kembali setelah melayani beberapa pasien setia ku diluar” jawab Chanyeol seraya meninggalkan Hippo di ruang rawatnya.
“Ne” jawab Hippo pelan tapi pasti, chanyeol pun keluar dari ruangan tersebut.
“YEY…Aku menemukan Chanyeol Oppa lagi. Selama bertahun-tahun aku menunggunya, akhirnya aku bisa bersamanya lagi” ujar Hippo berloncat-loncat riang.
“Hoh…aku menemukan seorang teman” ujar Hippo menghampiri seekor anjing yang berada di sebuah kandang besi.
“Kau sakit yah sampai-sampai kau harus masuk ke dalam benda ini?” Tanya Hippo kepada anjing itu.
“Heh? Ada apa dengan yeoja itu? Apa dia ada gangguan di otaknya? Masa dia berbicara denga seekor anjing?” ucap seseorang berbisik di belakang Hippo.
“Ouh…ada orang” ujar Hippo yang menyadarinya.
“Hah? Eh…kenapa kau tidak istirahat. Bukankah Dokter menyuruh mu istirahat?” ujar suster itu.
“Ah…aku sudah merasa baikan kok” jawab Hippo seraya berdiri.
“Siapa namamu?” Tanya Hippo menghampiri suster itu.
“Namaku?”
“Ne. Jeneun Hippo imnida”
“Hippo?”
“Ne. Hippo” ujar Hippo dengan gaya cutenya.
“Ouh…jeneun Cha Do Hwi imnida”
“Hoh…Do Hwi” ujar Hippo.
“Do Hwi aku sudah selesai. Kau bisa bereskan di luar. Kenapa kau tidak istirahat?” ujar Chanyeol menatap Hippo dan Do Hwi berbicara.
“Aku sudah baikan kok” ujar Hippo tersenyum lebar. Do Hwi yang melihatnya tampak heran.
“Aku permisi” ujar Do Hwi keluar dari ruang rawat Chaneyeol.
“Baiklah…Sekarang kau bisa pulang karena kau sudah baikan” ujar Chanyeol melepas baju dokternya.
“Pulang?”
“Ne. Wae?”
“Ah…it..itu” Hippo tampak bingung untuk berkata.
KRUUUK
“Hah? Hahaha” Hippo tersipu malu sambil memegang perutnya yang berbunyi itu.
“Kau lapar?” Tanya Chanyeol setengah tertawa.
“Ne” jawab Hippo malu-malu dengan wajah merahnya.
“Hahaha. Kajja, aku traktir kau makan diluar!” ujar Chanyeol mengajak Hippo.
“Ne” jawab Hippo riang dengan anggukan kepalanya.
“Do Hwi aku duluan yah. Kau bisa pegang kunci klinik ini setelah selesai” ujar Chanyeol seraya hendak keluar dari kliniknya.
“Ne” jawab Do Hwi dengan tersenyum.
“Do Hwi tidak diajak?” Tanya Hippo setengah berbisik dengan Chanyeol.
“Dia masih memiliki pekerjaan” jawab Chanyeol seraya membukakan pintu mobilnya untuk Hippo.
            Mereka pun masuk ke dalam mobil. Tak disadari Do Hwi melihat itu dan ia tampak merasa bingung dan heran. Tidak hanya itu, ada rasa cemburu di hati Do Hwi melihat keakrban itu.

*TBC*

Cia, cia, cia…TBC wae, wae WAE? Karena gak enak kalau THE END dulu…hehehe XD. Seru gak? Moga aja deh. Nah, mau tahu kelanjutannya, di tunggu aja yah…Siapa Do Hwi? Apa yang akan dilakukan Hippo selanjutnya setelah menemukan Chanyeol? Dan denger-denger (?) ada orang keempat lagi loh…siapa dia? Di tunggu aja yah…oke sampai ketemu di kelanjutannya yah Annyeonghaseyo >.<

free tag, no copas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar