My Hippo
Author :
Han Hyo Mi
Main Cast : Park
Chanyeol EXO-K, Hippo (you), Yoon Shi Yoon and Cha Do Hwi
Genre :
Romantic
For : 15 +
Soundtrack : Infinite –
Man In Love
Part 1
YEEEY….ff
baru nih. Gimana? Penesaran ceritanya. Pastinya #ge’er lo thor. Dari judulnya
aja pasti bikin bingung. Apalagi pas lihat poto Chanyeol sama anjing. Apa
hubungannya sama anjing yah? dan Siapa cewek yang pakai mahkota bunga itu?
Nah…tanpa banyak ceramah lagi, kita langsung ke lokasi shouting #gubraak.
^O^O^O^O^
Jeju
Island , 2008
Di
sore hari yang tengah hujan deras, melajulah seorang pelajar yang tengah
mengayuh sepedanya dengan cepat. Melawan arus angin yang deras, hujan yang
mengguyur seluruh tubuhnya, dan matanya yang perih ia tahan dari air hujan.
Hari saat itu sangat mendung. Terlihat seperti hendak malam. Jalanan pun tampak
basah dan becek. Ban sepeda pelajar itu tampak goyah.
BRAAAK
“Akh…” keluh pelajar laki-laki itu. Ia terjatuh karena sepedanya
yang terperosok di rerumputan basah.
“Auwgh…” jeritan keras seekor anjing putih basah yang tepat di sebelahnya.
“Hah? Kau baik-baik saja?” Tanya pelajar itu yang langsung
memeluk anjing yang tengah kesakitan dan melemah itu.
“Omo! Tampan sekali pemuda
ini. Tatapan matanya sangat hangat” ucap anjing putih itu dalam hati.
“Jangan-jangan kau terluka” ucapnya seraya mendirikan sepedanya
kembali.
“Ani, gwaencanayo” jawab anjing putih itu dalam hatinya
lagi.
Ia kembali
mengayuh sepedanya dengan hati-hati sambil tangan kirinya menggendong anjing
putih itu. Sesampai di rumah ia langsung melempar sepedanya dan berlari membuka
pintu rumahnya.
“Eomma, eomma, aku pulang!” laki-laki itu berteriak.
“Chanyeol, kau sudah pulang?” Tanya Ibunya yang langsung
menghampiri anaknya di depan.
“Omo! Kau basah sekali. Cepat lepas baju mu. Eomma akan siapkan
air panas untuk kau mandi” ucap Ibunya seraya ke kamar mandi.
“Ne” jawab Chanyeol sambil melepas sepatu, tas dan pakaiannya.
Chanyeol mandi
bersama anjing putih yang kotor itu. Ia gosok lembut tubuh anjing putih itu
dengan spon sabun. Terlihat kasih sayang disana. Matanya berkata seperti itu.
“Sepertinya kau tidak memiliki majikan. Aku akan memberikan nama
untukmu, Hippo. Itu namamu sekarang. Mulai saat ini, aku adalah majikan mu. Aku
akan merawatmu” ujar Chanyeol sambil mengeringkan tubuh Hippo dengan handuk.
“Ah…akhirnya. Ada juga
yang mau merawatku. Sudah tampan, baik lagi” ujar Hippo sumringah di dalam hati.
Besok sorenya,
dengan hati riang Hippo duduk di teras rumah sambil menggoyang-goyangkan buntutnya
menunggu majikannya datang.
“Uh…Hippo, ini makanan untuk mu. Dimakan yah?” ujar Ibu Chanyeol
memberikan semangkuk tulang ayam sehabis makan siang.
“HIPPO!” teriakan seseorang.
Guk…guk guk guk
“Chanyeol Oppa datang!” ujar hati Hippo saat melihat Chanyeol
begitu bahagia melihat dirinya.
“Bagaimana kalau kita bermain dilapangan?” ajak Chanyeol seraya
melepas sepatu dan tasnya.
“Kajja!” ujar Chanyeol yang langsung berlari.
“Hya, Chanyeol! Mau kemana kau, nak? Kau belum makan siang?” Ibu
Chanyeol berteriak dari depan rumah.
“Nanti saja. Langsung makan malam saja!” jawab Chanyeol yang
sudah berada cukup jauh dari rumahnya.
“Nah…sekarang kita latihan dari yang dasar saja. Menangkap
benda. Arrseoh?” ujar Chanyeol yang duduk di hadapan Hippo.
Guk guk
“Ne, araseoh Oppa!” jawab hati Hippo.
Chanyeol pun
memulai pelajaran untuk anjing kesayangannya itu. Hippo merasa sangat bahagia
memiliki majikan nan tampan dan baik ini. Ia begitu semangat menerima pelajaran
sang majikan. Senja mulai menampakkan cahayanya yang kekuningan. Chanyeol dan
Hippo sedang berbaring di padang rumput di bawah senja.
“Hippo, kau tahu? aku ingin menjadi dokter hewan. Aku akan
menyayangi dan merawat semua hewan. Aku ingin meneruskan cita-cita ayahku yang
terhenti di tengah jalan” ujar Chanyeol.
“Amin.Aku selalu
mendo’akan yang terbaik Oppa” jawab Hippo dalam hati.
Hari mulai
gelap. Mereka pun bergegas pulang sebelum Ibu Chanyeol mengkhawatirkan mereka.
Sesampai di rumah, Chanyeol lagi-lagi mandi bersama Hippo. Sesudah mandi, ia
makan dan belajar untuk esoknya.
^O^O^O^O^
Suatu hari,
pagi-pagi buta, Ibu Chanyeol sudah bekerja di peternakan Kuda. Ia membersihkan
kadang, memberikan makan dan memandikan kuda-kuda milik bosnya di Pulau Jeju
itu. Keringatnya yang dingin mengalir deras di sekujur wajahnya. Ia usapkan
dengan punggung tangannya.
“Permisi, anda di panggil Pak
Woo Young ke ruangannya segera!” ucap seorang satpam.
“Hah? Ah…ne. Aku akan ke sana” ujar Ibu Chanyeol sambil
melepaskan sarung tangannya.
TOK, TOK, TOK
“Masuk” jawab suara Pak Wooyoung.
“Ada apa ya pak, memanggil saya?” Tanya Ibu Chanyeol seraya
menghampiri meja Pak Wooyoung.
“Duduklah”
“Ne”
“Begini, apa rencana Ibu setelah kelulusan Chanyeol?”
“Rencana saya?”
“Ne”
“Eh…saya tidak tahu. Mungkin membantu saya bekerja disini”
“Oh….bagaimana kalau Chanyeol ikut saya melanjutkan sekolahnya
di Seoul?”
“Ke Seoul?”
“Ne. Bersama Ibu juga”
“Saya? Ah…it, itu, bagaimana pekerjaan saya disini?”
“Tenang saja. Ibu akan mendapatkan pekerjaan di toko Roti Istri
saya”
“Ah…baiklah. Beri saya waktu memikirkannya bersama Chanyeol”
“Ne. Saya beri waktu 3 hari”
“Ne. Khamsahamnida” ujar Ibu Chanyeol membungkukkan badannya dan
keluar dari ruangan Pak Wooyoung.
Sepanjang jalan
Ibu Chanyeol terus memilirkan kata-kata Pak Wooyoung. Ia bingung dan tidak tahu
jawaban apa yang akan ia berikan kepada atasannya itu. Ia memang mengharapkan
anaknya bersekolah dan sukses. Tapi, ia berpikir sangat berat untuk meninggalkan
tempat kelahirannya ini.
“Chanyeol?” panggil Ibunya.
“Ne, mwoya?” jawab Chanyeol yang sedang belajar di ruang tengah
sambil meniarapkan badannya dan tentu saja Hippo duduk di sampingnya.
“Sebentar lagi kau akan lulus dari SMA kan?” Tanya Ibunya.
“Ne. Waeyo?” Tanya Chanyeol yang langsung menatap Ibunya.
“Setelah lulus, kita akan pindah ke Seoul. Kau akan meneruskan
sekolahmu disana”
“Mwo? Kenapa mendadak? Kan seminggu lagi aku ujian. Bukannya
eomma bilang aku akan membantumu bekerja?”
“Hah? Pi~ pindah?” ucap Hippo dalam hati.
“Pak Wooyoung mau kau melanjutkannya di Seoul. Kau maukan? Kau
bisa mengambil jurusan Dokter Hewan disana” ujar Ibunya.
“Waeyo? Kenapa Pak Wooyoung ingin aku melanjutkannya?” Tanya
Chanyeol.
“Molla. Eomma juga akan bekerja di tempat Istrinya” jawab Ibunya
sambil merapikan baju-baju mereka ke keranjang.
“Baiklah kita akan pindah kesana. Aku tahu Eomma berharap aku
sukses” ucap Chanyeol tersenyum sambil memeluk Ibunya.
“Ne”jawab Ibunya membalas pelukan anak kesayangannya.
“Chanyeol Oppa akan
pindah. Apa aku akan dibawa juga nggak yah?” pikir Hippo.
^O^O^O^O^
Hari ini
Chanyeol harus menghadapi Ujian akhirnya di SMA. Selama kurang lebih 4 hari
Chanyeol tak bermain dengan Hippo. Hippo memahami majikannya itu, jadi dia
hanya menunggu sambil sering melihat Chanyeol balajar.
Langit mulai
kekuning-kuningan, Hippo sudah duduk menunggu Chanyeol untuk mengajaknya
bermain. Siapa sangka, Chanyeol datang sambil tersenyum pada Hippo. Sesampai di
teras rumah, ia langsung melemparkan tasnya seperti biasa dan langsung mengajak
Hippo bermain di lapangan.
“Ne, bagus. Kajja bawa kesini!” teriak Chanyeol pada Hippo yang
sedang berlari membawa bola baseball di mulutnya.
Guk guk guk
“Anjing pintar” ucap Chanyeol seraya memusut lembut punggung
Hippo.
“Gomawo Oppa” ucap Hippo tersenyum dalam hati.
“Sudah hampir malam. Kajja, kita pulang!” Chanyeol mengajak
Hippo pulang.
Sesampai
dirumah, Hippo terkejut saat melihat rumah Chanyeol begitu bersih dan ada
beberapa tumpukan kardus di ruang tengah sederhana itu. Ia juga melihat Ibu
Chanyeol tampak sibuk memasukan beberap barang ke dalam sebuah kardus.
“Eomma sudah beres-beres?” Tanya Chanyeol yang juga memasukan
beberapa buku-bukunya.
“Ne. 3 Hari lagi kan kamu pengumuman. Barang-barang dirumah ini
cukup banyak untuk di pindahkan” jawab Ibunya.
“Ouh…Ne” jawab Chanyeol melanjutkan membereskan
barang-barangnya.
Terlihat Hippo
tampak murung dan sedari tadi hanya bediri didepan pintu rumah. Ia membalikkan
badannya dengan perasaan mendung. Ia berjalan keluar dan terus berjalan. Malam
nan dingin berangin cukup kencang membuat bunga-bunga dan daun pepohonan
berguguran di musim semi ini. Hippo tetap saja terus berjalan tanpa arah.
2 hari 2 malam
sudah Hippo tak kembali kerumah. Chanyeol merasa gelisah dan khawatir bukan
main. Selama 2 hari itu juga ia bersama Ibunya mencari-cari Hippo. Wajah
Chanyeol begitu menunjukkan rasa kehilangan.
“Hippo! Hippo! Kau dimana? Kajja kita pulang!” Chanyeol
berteriak sambil mengarahkan senternya ke segala arah di dalam hutan itu.
“Hippo! Hippo kau dimana?” Ibu Chanyeol yang juga membantu
Chanyeol mencari Hippo.
“Hippo pulanglah!” ucap Chanyeol melemah karena kelelahan.
“Sayang, kita pulang saja. Ini sudah hampir malam. Besok kita
harus pergi” ucap Ibunya yang merasa lelah juga.
“Tapi, bagaimana dengan Hippo? Kita tidak tahu apa yang terjadi
dengannya di luar sana. Bagaimana kalau dia sakit, terbunuh atau memang sudah
tidak ada lagi? Eotteohke?” ucap Chanyeol.
“Dia anjing Chanyeol. Dia tahu hal-hal diluar sana. Malah dia
lebih tahu dari kita” jawab Ibunya seraya memusut lembut pundak anaknya itu.
“Kajja!” ajak Ibunya menarik lengan anaknya.
Chanyeol hanya
menundukkan wajahnya dan berjalan bersama Ibunya. Malam yang tenang dan sejuk
ini tetap saja membuat Chanyeol gelisah. Ia terus memikirkan Hippo yang entah
dimana, sedang apa, dan bagaimana keadaannya sekarang. Matanya yang lelah
membawa Chanyeol ke alam mimpinya.
Paginya, rumah
Chanyeol tampak bersih dan kosong. Ia menatap kesemua sudut rumah sederhananya
itu. Wajahnya masih murung memikirkan Hippo yang sampai sekarang belum kembali.
“Hippo…dimana kau? Apa kau tidak ingin melepas kepergian ku?”
ucap Chanyeol dengan mata yang berair.
“Sayang, kajja! Nanti kita bisa tertinggal penerbangan” ucap
Ibunya seraya memasukkan koper-koper mereka.
“Ne” jawab Chanyeol lemah.
Chanyeol
berjalan dengan gontai kearah mobil. Ia masuk dan duduk di sebelah Ibunya. Tak
disangka sosok mungil dan lucu berbulu keluar menengok Chanyeol dari balik
tembok. Wajah Hippo lebih murung dari Chanyeol. Mata Hippo mulai berair melihat
majikannya itu akan benar-benar pergi. Mobil yang di tumpangi Chaneyol mulai
bergerak.
Guk guk guk
“Hah…Eomma dengar? Itu suara Hippo” tebak Chanyeol.
“Ani. Eomma tidak mendengarnya. Mungkin kau merindukannya.
Makanya di telingamu mengiang suaranya” jawab Ibunya menenangkan anaknya.
“Mungkin…” jawab Chanyeol lemah.
Ngek… ngek…
“Chanyeol Oppa benar-benar
pergi sekarang. Aku sendiri disini”ujar Hippo.
“Tapi, aku akan setia
menunggu Oppa hingga pulang kesini lagi” ujar Hippo yang menangis di teras rumah Chanyeol.
~2013~
Hari demi hari,
minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun telah berlalu. Hippo
tidak berhenti menunggu Chaneyol. Ia hanya akan bergerak jika ingin makan,
minuman dan buang air kecil atau besar saja. Kemudian, ia akan kembali duduk di
teras rumah Chanyeol.
“Sudah berapa tahun aku
menunggu Oppa? Tapi, ia tidak pernah kembali. ANDWE! Aku harus berusaha dan
bersabar menunggunya. Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk ku”ujar Hippo.
“Hai, anjing manis?” panggil seseorang.
“Si~ siapa kau?” Tanya Hippo.
“Aku peri. Aku akan membantumu” ujar perempuan cantik dan
menawan itu. Perempuan itu memakai dress putih panjang dengan lengan panjang.
Ada serangkaian bunga mawar putih melingkari kepalanya.
“Membantuku?”
“Ne. Kau ingin bertemu dengan majikanmu lagikan?”
“Ne. Aku ingiiiiiiiiiiiiin
sekali!”
jawab Hippo.
“Aku merasa prihatin dengan kesetiaan mu pada majikanmu. Itu
membuatku tersentuh” ucap peri itu.
“Jinjja? Apa aku tampak
seperti itu?” Tanya
Hippo dengan serius.
“Hahaha. Kau ini!”
“Wae?”
“Baiklah. Aku akan memberikanmu
mantranya. Jadi, tutup matamu” perintah gadis itu dengan lembut. Hippo pun
menutup matanya dan peri itu pun mengucapkan mantra kepada Hippo.
“Selesai!” ujar peri itu.
“Boleh aku membuka mataku?”
“Ne”
Perlahan-lahan
Hippo membuka matanya. Tampak ia melihat peri itu tersenyum padanya dengan
penuh harapan.
“Hai, kau merasakan sesuatu yang
berbeda?” Tanya peri itu.
“Hemh…aku merasa ting…tinggi?” ujar
Hippo terkejut melihat dirinya menjadi seorang manusia. Ia melihat dirinya
berbalut sebuah dress biru langit dan memakai sepatu.
“Ak…aku menjadi manusia? Argh….aku menjadi
manusia sungguhan!” Hippo histeris sambil memeluk peri itu.
“Hahaha, aku turut bahagia” peri itu
membalas pelukkannya.
“Gomawo, jeongmal gomawo” ucap Hippo
terharu.
“Ne. Ini memang sudah tugas ku” jawab
peri ramah itu.
“Sekarang, aku akan menemui Chanyeol
ke Seoul” ujar Hippo.
“Hemh…FIGHTING!” peri itu memberi
semangat sambil mengepal tangan kanannya.
“Ne…eh…bagaimana cara aku ke Seoul?”
Tanya Hippo yang terhenti saat ingin melangkah.
“Oh, iya hahaha…aku lupa. Ini!” ujar
peri itu memberikan sebuah kantong.
“Apa ini?”
“Itu uang. Uang itu cukup untuk kamu
sampai di sana dan makan untuk 2 hari 2 malam. Setelah itu, kamu harus mencari
uang sendiri disana” ucap peri itu.
“Oh, ne arraseoh” jawab Hippo seraya
melihat uang di kantong itu.
“Oiya, satu lagi…kau tidak boleh
terkena air hujan dan ciuman”
“Ciuman?”
“Ne. Jika kau mencium atau dicium
seseorang yang bukan jodohmu, kamu akan berubah menjadi anjing untuk selamanya.
Tapi, jika terkena air hujan, kamu hanya akan berubah menjadi anjing selama 10
menit saja” jawab peri itu.
“Ne, arraseoh. Ya sudah, aku akan
pergi. Sekali lagi gomawo gomawo gomawo” ucap Hippo dengan semangatnya.
^O^O^O^O^
Sekarang
Hippo sudah sampai di bandara Incheon, Seoul. Ia tampak terkagum-kagum akan
kehidupan manusia. Ia menelusuri setiap sudut bandara yang sangat besar itu. Ia
juga melihat orang-orang yang tengah berlalu lalang dihadapannya.
“Wah….ternyata kehidupan manusia itu
memang mengagumkan!” ucap Hippo yang kemudian mencari pintu keluar dari tempat
itu.
“Dimana pintu keluarnya yah?” Hippo
mulai kebingungan.
“Ah, itu dia!” ujar Hippo yang
langsung berlari menuju sebuah pintu.
“Bagaimana cara aku menemukan Chanyeol
Oppa? Orang-orang disini terlalu banyak dan ramai” ujar Hippo yang tengah
kebingungan setelah keluar dari bandara.
“Agashi, mau kemana?” Tanya seorang
paman yang berdiri di depannya.
“Hah? Saya?”
“Ne. Kamu”
“Oh, aku mau ke Seoul”
“Ouh ke kota. Ayo ikut saya. Saya
antar ke sana”
“Jinjja?”
“Ne. Kajja!” ajak paman itu dan
membukakan pintu taksinya.
Hippo
terus menatap pemandangan kota lewat jendela taksi. Ia terlihat kagum dan
bahagia melihat semua paparan pemandangan kota.
“Agashi dari kota?” Tanya paman taksi
itu.
“Hah? Ah, ne”
“Ouh, dari mana?”
“Dari…ah, berhenti disini saja!” ucap
Hippo mendadak. Spontan paman itu merem taksinya.
BUUK
“Auw…kepalaku” keluh Hippo setelah
terbentur kursi taksi.
“Mi~ mianhae. Nona, sih bilangnya
mendadak”
“Ah, gwaencana. Ini uang taksinya!”
Hippo memberikan uang taksi dan keluar dari taksi itu.
“Eh, agashi. Uangnya kelebihan” paman
taksi itu berteriak dari dalam mobil. Tapi, Hippo tak menggubrisnya.
“Eh…aku lapar. Dimana aku bisa dapat
makanan yah?” ucap Hippo seraya memusut perutnya.
“Hemh, hemh…bau apa ini? Seperti bau
tulang ayam” tebakan Hippo mengendus-ngendus.
“Buanglah!” ucap seseorang dari dalam
sebuah Restoran yang tak jauh dari posisi Hippo sekarang.
“Ne” jawab seseorang yang kemudian
keluar dari Restoran itu sambil membawa kantong plastik yang cukup besar.
Hippo
terus menatap kantong plastik yang di bawa orang itu keluar Restoran. Ia
melihat orang itu berjala menuju sebuah bak sampah di samping Restoran itu.
Hippo mengikutinya dan setelah orang itu pergi, ia menghampiri tong sampah itu
dengan ekspresi riang.
“Baiklah. Aku akan kembali ke klinik.
Ini aku sudah di seberang” ujar seseorang dengan suara yang dikenali Hippo.
“Hah? Oppa? Chanyeol Oppa?” ujar Hippo
terhenti ketika hendak mengambil kantong plastik di dalam tong sampah itu.
“Chanyeol Oppa!” Hippo berteriak
seraya menghampiri seseorang yang ia lihat adalah Chanyeol itu.
Ketika
Hippo hendak meraih pundak laki-laki itu, laki-laki itu langsung menyebrangi
jalan raya itu. Hippo bingung dan terdiam. Kemudian ia melangkah untuk meraih
pundak Chanyeol yang cukup jauh sudah darinya.
CIIIT… BRAAAK…
Seketika
Hippo tak sadarkan diri ketika sebuah mobil menghantamnya. Kepalanya yang
berdarah dan tubuhnya yang tergeletak membuat orang-orang sekitar
menghampirinya. Laki-laki yang ia kejar pun terkejut dan langsung
mengahampirinya.
“Nona, nona, bangunlah nona!” ujar laki-laki
itu.
“Sebaiknya anda bawa saja dia kerumah
sakit” ucap seorang Ibu-ibu pada laki-laki itu.
“Ah…baiklah! Tapi, saya akan bawa dia
ke klinik saya dulu” ujar laki-laki itu menggendong Hippo ala bridal style ke
kliniknya.
Beberapa saat kemudian…
“Ah…” desis Hippo saat mencoba membuka
matanya. Ia merasa semuanya buram dan tidak jelas. Kelopak matanya masih terasa
berat.
“Kau sudah sadar?” Tanya seseorang di
sampingnya. Hippo mencoba menatap seseorag yang memiliki suara tadi.
“Ahk…ne…” jawab Hippo pelan dengan
masih mencoba membuka matanya dengan jelas.
“Ada memar di kening mu. Tidak cukup
parah. Kau bisa istirahat dulu disini” ujar laki-laki yang berprofesi sebagai
Dokter Hewan itu.
“Hemh…gomawo” ujar Hippo yang mencoba
duduk dan mencoba untuk melihat wajah laki-laki itu.
“Siapa namamu?” Tanya laki-laki itu
sambil membuka sebuah buku.
“Namaku? Namaku…Hippo” jawab Hippo
dengan gaya imutnya.
“Hippo?” ujar Dokter itu yang langsung
menatap wajah Hippo.
Deg~
Mata
Hippo langsung membulat dan nafasnya terhenti sejenak. Badannya membeku dan tak
bisa bergerak. Bagaimana tidak? Wajah tampan Dokter itu membuatnya terkejut.
Dokter itu benar-benar seorang Chanyeol yang selama ini dia cari-cari dan ia
tunggu-tunggu.
“Cha…cha…” Hippo tergagap-gagap.
“Baiklah, namamu Hippo” ujar Chanyeol
yang mencatat nama Hippo di bukunya.
“Namamu itu saja?” Tanya Chanyeol.
“Ne”
“Namamu mirip dengan nama anjing ku
dulu” ujar Chanyeol yang tersenyum pada Hippo.
“A…ahahaha. Ne” jawab Hippo kehabisan
kata.
“Dokter, sudah ada 8 pasien diluar
menunggumu” ujar seorang suster cantik dan ramah masuk ke ruang rawat Chanyeol.
“Ne. Kau Istirahatlah. Aku akan
kembali setelah melayani beberapa pasien setia ku diluar” jawab Chanyeol seraya
meninggalkan Hippo di ruang rawatnya.
“Ne” jawab Hippo pelan tapi pasti,
chanyeol pun keluar dari ruangan tersebut.
“YEY…Aku menemukan Chanyeol Oppa lagi.
Selama bertahun-tahun aku menunggunya, akhirnya aku bisa bersamanya lagi” ujar
Hippo berloncat-loncat riang.
“Hoh…aku menemukan seorang teman” ujar
Hippo menghampiri seekor anjing yang berada di sebuah kandang besi.
“Kau sakit yah sampai-sampai kau harus
masuk ke dalam benda ini?” Tanya Hippo kepada anjing itu.
“Heh? Ada apa dengan yeoja itu? Apa
dia ada gangguan di otaknya? Masa dia berbicara denga seekor anjing?” ucap
seseorang berbisik di belakang Hippo.
“Ouh…ada orang” ujar Hippo yang
menyadarinya.
“Hah? Eh…kenapa kau tidak istirahat.
Bukankah Dokter menyuruh mu istirahat?” ujar suster itu.
“Ah…aku sudah merasa baikan kok” jawab
Hippo seraya berdiri.
“Siapa namamu?” Tanya Hippo
menghampiri suster itu.
“Namaku?”
“Ne. Jeneun Hippo imnida”
“Hippo?”
“Ne. Hippo” ujar Hippo dengan gaya
cutenya.
“Ouh…jeneun Cha Do Hwi imnida”
“Hoh…Do Hwi” ujar Hippo.
“Do Hwi aku sudah selesai. Kau bisa
bereskan di luar. Kenapa kau tidak istirahat?” ujar Chanyeol menatap Hippo dan
Do Hwi berbicara.
“Aku sudah baikan kok” ujar Hippo
tersenyum lebar. Do Hwi yang melihatnya tampak heran.
“Aku permisi” ujar Do Hwi keluar dari
ruang rawat Chaneyeol.
“Baiklah…Sekarang kau bisa pulang
karena kau sudah baikan” ujar Chanyeol melepas baju dokternya.
“Pulang?”
“Ne. Wae?”
“Ah…it..itu” Hippo tampak bingung
untuk berkata.
KRUUUK
“Hah? Hahaha” Hippo tersipu malu
sambil memegang perutnya yang berbunyi itu.
“Kau lapar?” Tanya Chanyeol setengah
tertawa.
“Ne” jawab Hippo malu-malu dengan
wajah merahnya.
“Hahaha. Kajja, aku traktir kau makan
diluar!” ujar Chanyeol mengajak Hippo.
“Ne” jawab Hippo riang dengan anggukan
kepalanya.
“Do Hwi aku duluan yah. Kau bisa
pegang kunci klinik ini setelah selesai” ujar Chanyeol seraya hendak keluar
dari kliniknya.
“Ne” jawab Do Hwi dengan tersenyum.
“Do Hwi tidak diajak?” Tanya Hippo
setengah berbisik dengan Chanyeol.
“Dia masih memiliki pekerjaan” jawab
Chanyeol seraya membukakan pintu mobilnya untuk Hippo.
Mereka
pun masuk ke dalam mobil. Tak disadari Do Hwi melihat itu dan ia tampak merasa
bingung dan heran. Tidak hanya itu, ada rasa cemburu di hati Do Hwi melihat
keakrban itu.
*TBC*
Cia, cia, cia…TBC wae, wae WAE? Karena
gak enak kalau THE END dulu…hehehe XD. Seru gak? Moga aja deh. Nah, mau tahu
kelanjutannya, di tunggu aja yah…Siapa Do Hwi? Apa yang akan dilakukan Hippo
selanjutnya setelah menemukan Chanyeol? Dan denger-denger (?) ada orang keempat
lagi loh…siapa dia? Di tunggu aja yah…oke sampai ketemu di kelanjutannya yah
Annyeonghaseyo >.<
free tag, no copas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar